View Full Version
Ahad, 04 May 2014

Gawat! Kasus MERS Meningkat 2 Kali Lipat di Arab Saudi

ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Arab Saudi telah melaporkan bahwa jumlah kasus Sindrom Pernapasan Timur Tengah ( MERS ) meningkat dua kali lipat pada bulan April dengan 26 kasus baru yang dilaporkan pada hari Selasa dan Rabu.

Pengumuman hari Kamis itu datang setelah laporan kasus pertama penyakit mematikan itu dilaporkan di Mesir setelah seorang pria Mesir 27 tahun terjangkit MERS setelah mengunjungi pamannya - yang meninggal karena virus - di Arab Saudi.

Keprihatinan internasional mengenai infeksi berkembang muncul dengan jutaan jamaah haji akan mengunjungi kerajaan Saudi Arabia selama bulan puasa Ramadhan pada bulan Juli, diikuti oleh jutaan lebih untuk tahunan haji Islam haji pada bulan Oktober.

Kasus-kasus baru telah tercatat dengan jumlah infeksi dikonfirmasi di Arab Saudi untuk 371 orang, meningkat 89 persen selama April. Sebagian besar infeksi baru bulan lalu datang wabah di tiga rumah sakit di Jeddah.
Orang-orang yang tertangkap penyakit di Arab Saudi, 107 tewas sejak penyakit itu diidentifikasi dua tahun yang lalu.

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) mengatakan, penyakit yang berasal dari keluarga yang sama seperti virus SARS tersebut, sulit untuk menular antara manusia, namun sebagian besar kasus yang dilaporkan di Arab Saudi telah ditularkan antara orang-orang bukan dari hewan.

Namun para ahli kesehatan percaya bahwa hewan, kemungkinan besar unta, adalah sumber awal penyakit.

Pada hari Selasa bertindak menteri kesehatan Adel Fakeih mengatakan Saudi harus menghindari kontak dekat dengan unta, atau mengkonsumsi susu mentah atau daging.

Pedagang dan lain-lain di Riyadh unta pasar pada hari Senin mengatakan mereka belum secara resmi diberitahu tentang adanya hubungan antara MERS dan unta atau setiap tindakan pencegahan yang harus diambil, menurut Reuters.

Arab Saudi dan WHO telah menyarankan orang yang sangat tua, anak-anak dan mereka yang menderita penyakit jangka panjang untuk menunda haji tahun ini karena MERS.
Kasus MERS juga muncul di Qatar, Kuwait, Yordania, Uni Emirat Arab, Oman dan Tunisia serta beberapa negara di Eropa.

Menkes: Mesir Masih Aman dari Virus Corona
Dr. Adil Adawi, Menteri Kesehatan dan Kependudukan mengatakan," Sejauh ini Mesir masih aman dari virus corona, hanya satu orang yang dinyatakan positif terinfeksi virus tersebut dan sudah di umumkan. Dari semua kasus yang diduga gejala virus corona, hasilnya negatif."

Adawi dalam pernyataan pers Jum'at (2/5) menambahkan, "Semua tindakan pencegahan sudah dilakukan, termasuk peringatan dari Departemen Kesehatan dan Penduduk terhadap warga yang ingin safar Haji dan Umrah untuk menunda perjalanannya ke Arab Saudi, setelah diberitakan semakin maraknya kasus virus corona di negara tersebut."

Menteri Kesehatan juga menuturkan bahwa peringatan ini tidak mencakup semua warga negara tetapi untuk usia tertentu saja, termasuk anak-anak di bawah usia 15 tahun, usia lanjut di atas 65 tahun, wanita hamil, pengidap penyakit kronis seperti penyakit jantung, asma, ginjal, dan warga yang kekebalan tubuhnya lemah, karena mereka inilah yang paling rentan terserang virus corona.

Menkes menjelaskan, mereka akan memperketat kontrol akses bandara dan pelabuhan, utamanya terhadap para pendatang yang berasal dari negara-negara dimana virus corona sudah menyebar. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi tersebarnya virus corona di Mesir. Dari semua daerah wisata yang ada di Mesir, belum terlihat ada virus corona, artinya daerah-daerah wisata Mesir masih aman dari virus corona. [Sukron Ma'mun/Shorouk/Aulia Rifada/BBC/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version