View Full Version
Senin, 05 May 2014

Malaysia Bantah Al-Qaidah Terkait Hilangnya Penerbangan MH370

KUALA LUMPUR, MALAYSIA (voa-islam.com) - Polisi Malaysia pada hari Ahad (4/52014) membantah laporan media Inggris yang menghubungkan penerbangan Malaysia MH370 yang hilang dengan Al-Qaidah, menggambarkan laporan itu sebagai "sampah."

Sebelumnya, dilaporkan bahwa sebelas tersangka "teroris" yang memiliki hubungan dengan Al-Qaidah ditangkap karena dicurigai terlibat dalam hilangnya pesawat Malaysia MH370 dan sedang diinterogasi kemarin.

Para tersangka dilaporkan telah membentuk sebuah kelompok teror baru yang diyakini akan melakukan serangan bom di negara-negara Muslim. Mereka ditangkap pekan lalu di ibukota Malaysia Kuala Lumpur dan di negara bagian Kedah.

"Itu sampah! Penangkapan itu tidak ada hubungannya dengan pesawat tersebut, "kata Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Khalid Abu Bakar The Star, Ahad (4/5/2014).

Pesawat MH370 menghilang dari layar radar pada dini hari tanggal 8 Maret, sekitar satu jam lepas landas dari Kuala Lumpur ke Beijing, setelah naik di ketinggian jelajah 35.000 kaki.

Tidak ada sinyal marabahaya yang dikirim dari pesawat yang hilang itu, dan sekitar dua-pertiga dari 227 penumpang dan 12 awak kapal pesawat itu adalah orang Cina. Pesawat ini diperkirakan telah jatuh ke Samudera Hindia.

Meskipun pencarian intensif udara dan laut multi-juta dolar, tidak ada jejak pesawat yang telah ditemukan.

The Daily Mail melaporkan: "Interogasi terjadi setelah penyidik internasional, termasuk FBI dan MI6, meminta para tersangka, yang usianya berkisar 22-55 dan termasuk mahasiswa, seorang janda muda dan pebisnis profesional, diinterogasi secara intensif tentang Penerbangan MH370.

Dugaan pembajakan dengan gaya yang serupa dengan serangan 11 September 2001 sempat mengemuka terkait hilangnya MH370. Keterkaitan Al-Qaidah muncul menyusul pengakuan seorang tersangka asal Inggris di pengadilan New York.

Saajid Badat, seorang Muslim kelahiran Inggris dari Gloucester, mengatakan bahwa 4-5 orang Malaysia telah merencanakan untuk mengambil kendali dari pesawat, menggunakan bom yang disembunyikan di sepatu untuk menghancurkan pintu kokpit, menurut surat kabar itu.

Tapi dalam salah satu pengakuan yang paling mengejutkan, Badat mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan mujahid Malaysia di Afghanistan, memberi mereka sebuah bom sepatu digunakan untuk mengendalikan pesawat terbang, dan bahwa salah satu dari mereka adalah seorang pilot.

Badat menyatakan hal itu saat bersaksi dalam persidangan terdakwa Sulaiman Abu Ghaith, Syaikh Usamah bin Laden. Dia mengatakan kepada pengadilan melalui rekaman video yang menyebut para jihadis Malaysia ini, termasuk pilot, "siap untuk melakukan suatu tindakan." (by/aby)


latestnews

View Full Version