View Full Version
Kamis, 29 May 2014

Jet Tempur Pasukan Haftar Serang Markas Mujahidin di Benghazi

BENGHAZI, LIBYA (voa-islam.com) - Jet-jet tempur pasukan udara Libya yang setia Khalifa Haftar membom pangkalan-pangkalan pejuang Islam di Benghazi pada Rabu (28/5/2014) sebagai bagian dari kampanye mantan jenderal pemberontak tersebut untuk membersihkan negara Afrika Utara dari mujahidin, para saksi dan pejabat mengatakan .

Dua jet menyerang sebuah pangkalan milik brigade 17 Februari, salah satu kelompok bersenjata yang berhaluan Islam yang beroperasi di Benghazi, dan basis mujahidin Ansar al-Syariah di sebelah barat kota, seorang saksi Reuters dan seorang pejabat angkatan udara mengatakan.

Serangan itu merupakan bagian dari kampanye oleh pasukan yang setia kepada mantan jenderal angkatan darat Libya Khalifa Haftar yang awal bulan ini meluncurkan operasi terhadap mujahidin dimana ia mengatakan pemerintah pusat yang lemah telah gagal untuk mengontrol mereka.

"Pasukan kami membom basis batalion 17 Februari dan basis Ansar Al-Syariah di Quarsha," kata Mohamed Hijazi, juru bicara Haftar, kepada Reuters.

Tidak ada laporan tentang korban dari rumah sakit setempat. Seorang saksi Reuters di basis brigade 17 Februari mengatakan tidak ada korban dan hanya kerusakan struktural.

Pangkalan udara Benina Benghazi adalah salah satu unit reguler yang bergabung dengan kampanye Haftar. Tapi brigade milisi saingan dan faksi-faksi politik telah menolak operasi tersebut dan menganggapnya sebagai upaya kudeta, setelah pasukan yang setia kepadanya juga menyerang parlemen pekan lalu.

Ansar al-Syaria kelompok militan Libya, yang didaftar sebagai kelompok teroris oleh Washington, pada Selasa memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak campur tangan dalam krisis di negara itu dan menuduh pemerintah AS mendukung Haftar.

Mohamed Zahawi, kepala brigade Ansar Al-Syariah Benghazi, mengatakan pemerintah AS mendukung mantan jenderal pemberontak Khalifa Haftar, yang telah memulai kampanye menyatakan diri untuk membersihkan Libya dari mujahidin.

"Kami mengingatkan Amerika, jika mereka ikut campur, tentang kekalahan mereka di Afghanistan, Irak dan Somalia, karena mereka akan menghadapi di Libya sesuatu yang jauh lebih buruk," katanya dalam sebuah pernyataan. "Itu adalah Amerika yang mendesak Haftar untuk mengubah negara itu ke arah perang dan pertumpahan darah." (st/Reuters)


latestnews

View Full Version