View Full Version
Rabu, 09 Jul 2014

25 Nyawa Palestina Melayang Akibat Bombardir Jet Tempur Israel di Gaza hari Selasa

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-isalm.com) - Jumlah korban tewas akibat pemboman pesawat-pesawat tempur Zionis Israel di Jalur Gaza pada hari Selasa (8/7/2014) telah mencapai 25 Orang, para pejabat Palestina mengatakan.

Anak-anak termasuk diantara korban yang tewas sementara 100 orang lainnya terluka dalam ofensif terbesar negara Zinonis Yahudi dalam dua tahun terakhir di Gaza.

Serangan Israel yang paling mematikan hari itu terjadi ketika sebuah roket menghantam sebuah rumah di Khan Younis di selatan Gaza, menyebabkan delapan orang tewas, juru bicara layanan darurat Gaza, Ashraf Al-Qudra mengatakan.

Militer Israel mengatakan pihaknya melakukan beberapa serangan udara pada 50 lokasi di Gaza pada hari Selasa.

Beberapa bangunan perumahan termasuk juga dua buah masjid menjadi sasaran dalam serangan tersebut.

Bombardir Israel juga mengakibatkan seorang komandan militer gerakan perlawanan Palestina Hamas, Mohammad Shabaan,  termasuk di antara mereka yang tewas.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari sebelumnya, juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri, yang disebut serangan Israel terhadap Gaza sebagai "pembantaian."

Rumah tahfidz qur'an milik relawan Indonesia dibom

Sementara itu bombardir Israel hari Selasa juga mengakibatkan rumah tahfidz qur'an milik seorang relawan kemanusiaan Indonesia yang kini menetap di Gaza rusak akibat hantaman roket Zionis Yahudi.

Abdillah Onim, relawan kemanusiaan Indonesia yang mendirikan Daarul Qur'an, sebuah tempat untuk menghafal Al-Qur'an bagi anak-anak Palestina di Gaza, mengatakan dalam pesan yang diterima redaksi voa-islam.com bahwa kediamananya dihantam roket jet tempur Israel.

"Rumah saya di DAQU Gaza Palestina di roket Israel, Kami belum bisa keluar rumah karena masih ada pesawat diatas. Kami selamat. Hanya seluruh Gaza dan tembok hancur. Allah pelindung kami." kata Abdillah, biasa ia disapa.

Warga asli Galela di timur Indonesia yang beristrikan seorang hafidzah asal Gaza itu juga menyampaikan bahwa kondisi Gaza telah dalam keadaan Gawat Darurat setelah sebelumnya berstatus Siaga 1 dan masyarakatnya sangat membutuhkan bantuan.

"Seluruh rumah sakit Gaza (saat ini) kekurangan obat-obatan khususnya obat bius, mereka membutuhkan bantuan makanan." tambahnya.

Abdillah juga berpesan agar seluruh masyarakat Indonesia, yang kini tengah sibuk dan terbuai dengan euforia pemilu presiden, untuk tidak melupakan penderitaan kaum Muslimin di Gaza dan membantu, minimal dengan doa mereka, jika masih peduli dengan saudara-saudara mereka disana.

"Jangan lupakan doa kalian untuk kaum Muslimin di Gaza, Palestina." (st/AP,abdillah)


latestnews

View Full Version