View Full Version
Jum'at, 01 Aug 2014

Dukung Rakyat Gaza, Walikota di Inggris Kibarkan Bendera Palestina di Balaikota

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Sebuah kota kecil di ibukota London Inggris telah mengibarkan bendera Palestina pada bangunan balai kota sebagai solidaritas terhadap rakyat Gaza, yang telah mengalami pengeboman hebat oleh Israel sejak 8 Juli.

Lutfur Rahman, Walikota kota Tower Hamlets London, dikutip dalam The Telegraph mengatakan "Kami mengibarkan bendera Palestina di atas balai kota sebagai isyarat kemanusiaan solidaritas kami dengan rakyat Gaza."

"Selain serangan militer saat ini, blokade Gaza yang menyebabkan bencana kemanusiaan," tambahnya.

"Lebih dari 1.000 orang telah tewas, sebagian besar dari mereka wanita dan anak-anak. Koridor bantuan darurat harus dibuka untuk memungkinkan mereka yang terluka untuk menerima pengobatan dan perawatan medis, "kata walikota Tower Hamlets tersebut.

"Kami berduka atas hilangnya nyawa dalam konflik tragis ini. Kami menyerukan kepada Perdana Menteri kami untuk membantu menciptakan perdamaian abadi yang memutus siklus kekerasan antara Israel dan Palestina dan mencegah kerugian lebih lanjut dari kehidupan yang tidak bersalah. "

Namun, para pemimpin Yahudi mengecam langkah walikota itu sebagai "merusak" hubungan masyarakat.

"Walikota Rahman harus ingat bahwa dia mengibarkan bendera dari balai kota Inggris untuk mendukung sebuah organisasi yang dianggap di seluruh Eropa dan dunia sebagai teroris," Jonathan Arkush, wakil presiden Dewan Perwakilan Yahudi Inggris, mengatakan.

"Ini benar-benar tidak pantas. Hal ini juga merusak hubungan antara masyarakat yang membentuk ibukota kami, "tambahnya.

Sementara itu, Ketua Partai Konservatif Grant Shapps mengatakan kepada MailOnline, "Apa yang kita butuhkan adalah gencatan senjata segera dan melanjutkan bantuan kemanusiaan, bukan mengibarkan bendera gerakan politik."

Zionis Yahudi telah menggempur Jalur Gaza selama hampir empat pekan, yang menewaskan sedikitnya 1.458 warga Palestina dan melukai lebih dari 8300 lainnya. (by/wb)


latestnews

View Full Version