View Full Version
Jum'at, 08 Aug 2014

Polisi Inggris Serbu dan Tahan Demonstran Pro-Palestina yang Duduki Pabrik Senjata Zionis

STAFFORDSHIRE, INGGRIS (voa-islam.com) - Polisi Inggris menyerbu dan menahan para pengunjuk rasa pro-Palestina yang merantai pintu dan menduduki atap pabrik yang diyakini dimiliki oleh sebuah perusahaan militer Zionis Yahudi yang memproduksi mesin pesawat tak berawak Israel.

Meskipun Joseph Lee telah menjadi satu-satunya aktivis yang telah resmi didakwa oleh polisi sejauh ini setelah menyerbu pabrik bersama dengan delapan aktivis lainnya dari London Palestine Action Group (LPAG), para aktivis lainnya ditangkap pada Rabu malam karena masuk tanpa izin dan sedang dalam tahanan.

Rusia Today melaporkan bahwa Kepala Kepolisian Inspektur Jane Hewitt mengatakan bahwa para petugasnya telah "terlibat dalam percakapan secara rutin dengan para pengunjuk rasa dan telah  menjelaskan pada banyak kesempatan bahwa tindakan mereka dalam protes ini [akan] menghasilkan penangkapan mereka karena memperburuk pelanggaran."

Para aktivis pro-Palestina di Inggris telah merantai pintu sebuah pabrik yang diyakini dimiliki oleh sebuah perusahaan militer Zionis Yahudi yang memproduksi mesin pesawat tak berawak Israel.

Para aktivis, yang mengklaim dari Jaringan Aksi Pelestina London, menduduki atap pabrik senjata di Shenstone, Staffordshire pada Selasa (5/8/2014) dini hari, merantai gerbang utama ke pabrik sebelum menaiki atap pabrik tersebut.

Kelompok tersebut saat ini telah melakukan aksi pendudukan di atap pabrik hingga hari kedua dan telah menuntut penutupan pabrik milik UAV Engines Limited, sebuah perusahaan terdaftar di Inggris yang dimiliki oleh Elbit Systems, perusahaan senjata terbesar Zionis Yahudi dan produsen drone terbesar di dunia.

Membentangkan sebuah spanduk bertuliskan “UK: Hentikan mempersenjatai Israel” di atas sudut dari bangunan, para pengunjuk rasa menghabiskan pagi dengan  membacakan nama-nama mereka yang tewas sejak konflik terbaru Zionis Israel-Palestina dimulai.

Salah satu pengunjuk rasa, Sara Cooper, seperti dikutip oleh Occupy London mengatakan: “Dengan membiarkan pabrik ini mengekspor mesin-mesin untuk drone pembunuh ke Israel, pemerintah Inggris sedang memberikan bantuan langsung dan persetujuan untuk pembantaian Israel.”

"Pemerintah Inggris memiliki darah di tangannya dan harus mengakhiri dukungannya terhadap kejahatan Israel terhadap kemanusiaan dengan mengakhiri segala bentuk kerjasama militer dengan Israel, dimulai dengan menutup pabrik ini. Kami menuntut pemerintah Inggris menghentikan mempersenjatai Israel."

"Israel hanya mampu membunuh warga sipil Palestina dengan darah dingin dan menyerang sekolah-sekolah PBB dan rumah sakit karena kerja sama militer besar itu dinikmati oleh perusahaan dan pemerintah di seluruh dunia. Pabrik ini adalah contoh yang paling jelas dari kerja sama militer besar yang terjadi antara Inggris dan Israel. "

"Elbit System memasarkan teknologi drone sebagai 'uji pertempuran', sebuah bualan memuakkan yang drone mereka telah terbukti efektif dalam membunuhi warga Palestina. Pemerintah Inggris mengimpor teknologi yang telah dikembangkan selama kejahatan Israel terhadap kemanusiaan."

Pada hari Selasa, Wakil Perdana Menteri pemerintah koalisi Inggris dan pemimpin Partai Liberal Demokrat Nick Clegg menyerukan ekspor senjata ke Israel ditunda.

Seruannya datang segera setelah Menteri Kabinet dan anggota Partai Konservatif, Baroness Sayeeda Warsi mengundurkan diri dari jabatannya setelah mengungkapkan kritik nya atas kebijakan pemerintah Inggris terhadap Gaza.

Sebuah laporan yang diungkap awal pekan ini menunjukkan sejauh mana pemerintah Inggris telah memasok Zionis Israel dengan perlengkapan militer mulai dari sistem senjata kontrol dan target untuk amunisi, drone dan kendaraan lapis baja yang digunakan dalam pemboman Gaza.

Dokumen yang ditunjukkan ke Independent mengungkapkan bahwa izin ekspor senjata senilai £ 42 juta Pound telah diberikan kepada 130 produsen pertahanan Inggris sejak tahun 2010 dengan tujuan menjual peralatan militer ke negara ZIonis yahudi. (st/wb)


latestnews

View Full Version