Cina Vonis Mati 2 Pembunuh Imam Pro Pemerintah

KASGAR, CINA (voa-islam.com) - Sebuah pengadilan Cina telah menjatuhkan hukuman mati terhadap dua orang dan yang lain penjara seumur hidup atas pembunuhan seorang imam pro pemerintah di wilayah barat yang bergolak Xinjiang, kantor berita resmi Cina Xinhua mengatakan.

Pada akhir Juli, tiga orang tersangka itu dengan bersenjatakan pisau dan kapak menyerang Juma Tayir, seorang etnis Uighur terkenal pro-pemerintah yang menjadi imam di masjid terbesar pemerintah di Xinjiang, menurut pihak berwenang Cina.

Juma Tayir adalah seorang tokoh kontroversial di kalangan warga Uighur. Pada tahun 2009, ia justru mendukung pemerintah yang telah meluncurkan penanganan keras atas kerusuhan mematikan di ibukota Xinjiang, Urumqi, di mana hampir 200 orang tewas.

Dua dari penyerang Tayir kemudian ditembak mati oleh polisi sementara yang ketiga, Nurmemet Abidili, ditangkap.

Abidili dan Gheni Hasan dijatuhi hukuman mati atas tuduhan membentuk dan memimpin kelompok jihad dan pembunuhan, menurut putusan oleh Pengadilan Menengah Kashgar.

Xinhua mengatakan pada hari Ahad (28/98/2014) Hasan dipengaruhi oleh ekstremisme religius dan memimpin kelompok yang melatih anggota untuk membunuh tokoh agama pro pemerintah Komunis Cina

Atawulla Tursun dijatuhi hukuman seumur hidup di balik jeruji besi karena mengambil bagian dalam kelompok-kelompok jihad dan pembunuhan. Media pemerintah sebelumnya mengatakan seorang bernama Aini Aishan 18 tahun, yang tidak disebutkan dalam putusan, adalah dalang di balik pembunuhan itu.

Xinjiang, rumah bagi orang-orang Muslim Uighur yang berbicara bahasa Turki, telah dilanda kekerasan selama bertahun-tahun menyusul sikap represif dan pembatasan ketat terhadap hak-hak Muslim oleh pemerintah Cina.

Pekan lalu, Cina menghukum Ilham Tohti, seorang etnis Uighur yang dikenal sebagai advokat yang paling menonjol untuk hak-hak orang-orang Muslim Uighur, penjara seumur hidup atas tuduhan separatis. (st/Reuters)