View Full Version
Selasa, 18 Nov 2014

Asosiasi Islam Swedia Tolak Cap Teroris oleh Uni Emirat Arab

STOCKHOLM, SWEDIA (voa-islam.com) - Asosiasi Islam Swedia mengatakan "keterkejutanya" karena dimasukkan dalam daftar kelompok yang dicap sebagai organisasi teroris oleh Uni Emirat Arab (UEA) selama akhir pekan.

Organisasi-organisasi Islam di Swedia, Norwegia dan Denmark telah dimasukkan dalam daftar 83 kelompok-kelompok teror bersanding dengan kelompok jihad seperti Islamic State (IS) dan Al-Qaidah.
 
Ketua Asosiasi Islam Swedia Omar Mustafa mengatakan "menakutkan bahwa rezim kecil (UEA-Red) yang dikenal untuk pelanggaran hak asasi manusia mendefinisikan organisasi masyarakat sipil Eropa sebagai kelompok teror".
 
Berbicara kepada kantor berita TT, ia menggambarkan keputusan itu sebagai "konyol".
 
Daftar UEA merupakan bagian dari tindakan keras negara itu pada kegiatan teroris, sejalan dengan undang-undang anti-teror yang dikeluarkan oleh Presiden UEA Sheikh Khalifa Bin Zayed Al Nahyan pada bulan Agustus.
 
Pada hari Senin, pakar terorisme Nordic Magnus Ranstorp mengatakan kepada The Local daftar tersebut adalah "perubahan permainan", karena "menempatkan kelompok teror yang diakui oleh Uni Eropa dan PBB bersama kategori kedua dari kelompok Muslim yang jelas bukan organisasi teroris".
 
Dia sedih bahwa UEA telah mengkhususkan asosiasi Islam di Skandinavia terkait dengan Ikhwanul Muslimin, salah satu organisasi Islam tertua dan terbesar di dunia.
 
Kelompok IM baru-baru ini berkuasa di Mesir di bawah mantan Presiden Muhammad Mursi, namun digulingkan pada 2013 oleh militer pimpinan presiden Mesir saat ini Abdel Fattah El-Sisi.
 
"Mungkin UEA memiliki informasi yang tidak mereka bagi, tapi saya pikir itu lebih bahwa organisasi-organisasi ini di Swedia dan Eropa dipandang sebagai bagian dari payung Ikhwanul Muslimin," kata Ranstorp.
 
"Keputusan UEA terkait dengan politik dan perebutan kekuasaan yang terjadi di Mesir," katanya kepada The Local.
 
Namun dia menambahkan bahwa adalah mungkin bahwa "orang-orang cerdik tertentu" dalam organisasi Islam di UAE dapat membantu mendanai kelompok-kelompok Skandinavia terhubung dengan Ikhwanul Muslimin dan mengatakan bahwa UEA ingin ini dihentikan.
 
Asosiasi Islam Swedia telah berulang kali membantah bahwa kelompok itu adalah bagian dari Ikhwanul Muslimin, menyatakan bahwa mereka mengambil "inspirasi" tapi bukan perintah atau komando dari kelompok tersebut.
 
Menurut Magnus Ranstorp, kategorisasi baru asosiasi Islam Skandinavia sebagai "teroris" bisa menyebabkan beberapa Muslim tidak mampu untuk mengunjungi anggota keluarga mereka di UAE.
 
"Tidak jelas bagaimana hukum akan diterapkan oleh UAE tetapi ini dapat menyebabkan gerakan perjalanan dibatasi untuk beberapa orang".

Bukan hanya Asosiasi Muslim Swedia saja yang terkejut dan membantah kelompok mereka terkait dengan terorisme sebagaimana tuduhan UEA, pada hari yang sama organisasi Persatuan Ulama Internasional yang dipimpin oleh Syaikh Yusuf Al-Qaradawi juga  menyatakan "keterkejutannya" ditunjuk sebagai organisasi teroris oleh Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan penunjukan itu "tidak didasarkan pada analisis atau investigasi, baik legal, logis atau rasional". Persatuan Ulama Internasional mendesak UEA untuk menghapus organisasi itu dari daftar 83 kelompok yang kabinet negara itu sebut pada hari Sabtu.

UEA mengatakan akan memberikan hukuman keras terhadap siapa saja yang terhubung ke kelompok-kelompok dalam daftar baru tersebut.
 
"Barangsiapa berusaha atau berkomunikasi dengan negara asing, organisasi teroris atau dengan siapa pun yang bekerja untuk kepentingan mereka, untuk melakukan tindakan teroris, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup, sementara hukuman mati akan dijatuhkan jika aksi teroris telah dilakukan, "Gulf News melaporkan.
 
Pada bulan Agustus, UEA memperkuat undang-undang anti-terorisme dalam upaya untuk membasmi pembiayaan teror, penyanderaan, perdagangan manusia, dan pencucian uang. (an/tl)

Ket: Ketua Asosiasi Islam Swedia, Omar Mustafa

uea, uni emirat arab, asosiasi islam swedia, swedia, kelompok teroris, is, islamic state, al-qaidah


latestnews

View Full Version