Pejabat: 60 Mujahid Asal Jerman Telah Gugur di Irak dan Suriah

FRANKFURT, JERMAN (voa-islam.com) - Setidaknya enam puluh warga negara Jerman yang telah bergabung dengan mujahidin Islamic State telah gugur di Suriah dan Irak, kata seorang pejabat.

Diperkirakan 60 mujahid Jerman "hingga kini telah dibunuh atau bunuh diri (baca;jadi pelaku bom jibaku)," kata Hans-Georg Maassen, presiden Kantor Federal Jerman untuk Perlindungan Konstitusi kepada surat kabat Welt am Sonntag (World on SUnday).

Maassen juga memperingatkan tentang kemungkinan serangan oleh mujahidin yang telah kembali dari kedua negara Timur Tengah tersebut.

"Kita harus mempersiapkan diri kita sendiri," katanya, menambahkan bahwa "serangan tersebut juga bisa terjadi di sini di rumah."

"Ada ancaman yang pasti," pejabat Jerman menyatakan


Sebelumnya pada Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere bahwa ratusan warga Jerman telah meninggalkan negara asal mereka untuk berjuang bersama mujahidin di Suriah dan Irak.

"Kami memperkirakan 550. Hanya beberapa hari yang lalu kami memiliki 450," kata sang menteri pada saluran televisi Jerman Phoenix hari Jum'at (22/11/2014).

"Orang-orang muda ini ... yang radikal di Jerman, ditengah masyarakat ini. Itu sebabnya pencegahan harus disertai dengan penindasan," tambahnya.

Kebanyakan dari mereka yang telah bergabung dalam jihad bersama Islamic State (IS) adalah laki-laki, meskipun beberapa wanita juga telah melakukan perjalanan ke dua negara yang dilanda perang tersebut.

De Maiziere mengatakan pemerintah sedang mencermati lebih dekat sekitar lebih dari 230 orang yang dianggap ancaman potensial di tanah Jerman.

"Kita tidak bisa mengecualikan, dan dalam kasus tertentu itu sebenarnya sangat mungkin, bahwa mereka sedang mempersiapkan sebuah serangan," kata menteri.

Pada pertengahan Oktober, Jerman mengumumkan langkah-langkah baru untuk mencegah warganya dari bepergian untuk berjihad di Irak dan Suriah, termasuk menyita surat-surat identitas mereka. (st/tds)