Analis: Polisi AS Bunuh Warga Kulit Hitam Amerika dengan Kekebalan Hukum

ATLANTA, AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Seorang komentator politik terkemuka mengatakan para petugas polisi AS melakukan tindakan brutal dan membunuh orang-orang Afrika-Amerika dengan kekebalan hukum yang lebih besar.

Bruce Dixon, dari Partai Hijau Georgia di Atlanta, mengatakan selama wawancara dengan Press TV bahwa membunuh orang, terutama orang Afrika-Amerika, pada dasarnya telah menjadi tren di Amerika Serikat.

Dia juga mengkritik keras penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh polisi untuk mengekang aksi protes yang sedang berlangsung terhadap pembunuhan tersebut.

"Melakukan tindakan brutal terhaap orang yang tidak bersalah, membunuh orang tak bersalah dan budaya kekebalan dan impunitas dinikmati oleh para polisi di seluruh Amerika Serikat bukan masalahnya, tapi masalahnya hanya muncul ketika warga bangkit dan menentang perilaku ini," kata Dixon.

Pernyataan datang ketika demonstran turun ke jalan di seluruh Amerika Serikat setelah juri memutuskan untuk tidak mendakwa seorang polisi yang menembak mati remaja kulit hitam tak bersenjata Michael Brown di Ferguson.

Jaksa St Louis County Robert McCulloch mengatakan pada Senin (24/11/2014) malam bahwa polisi Ferguson Darren Wilson tidak akan menghadapi tuntutan atas pembunuhan Michael Brown, 18 tahun, pada 9 Agustus.

Pengumumamn oleh McCulloch telah menyebabkan terjadinya tidak hanya demonstrasi damai mengecam keputusan tersebut namun juga kerusuhan kembali pecah dan bahkan lebih buruk dari yang sebelumnya terjadi di wilayah Ferguson.

Mengomentari trik dan teknik pengendalian kerusuhan, Dixon mengatakan FBI telah mengirimkan ratusan agen untuk daerah yang terkena protes untuk memata-matai pengunjuk rasa damai dan membuka kasus terhadap mereka.

Penembakan fatal beberapa orang kulit hitam telah membuka kembali debat nasional sengit di Amerika Serikat tentang ras dan kebrutalan polisi dalam menangani minoritas. (st/ptv)