Kelompok Islam Yordania Ancam Tuntut Penandatangan Kesepakatan Gas dengan Israel

AMMAN, YORDANIA (voa-islam.com) - Partai Islam oposisi utama Yordania hari Sabtu (20/12/2014) mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap siapa pun di kerajaan itu yang menandatangani kesepakatan gas kontroversial dengan Zionis Yahudi.

Rencana Amman untuk membeli gas dari negara Yahudi itu telah membangkitkan perlawanan sengit pada saat meningkatnya kritik terhadap kebijakan Zionis Yahudi terhadap Palestina.

Front Aksi Islam, sayap politik dari cabang Ikhwanul Muslimin Yordania, mengatakan di situsnya bahwa "mereka sangat menolak kesepakatan tersebut, tidak peduli dengan dalih apapun, politik atau ekonomi, dan akan menuntut semua orang yang setuju atau menanda tangani kesepakatan semacam itu ".

IAF mengatakan mereka menyesalkan bahwa pemerintah "telah keras kepala mengabaikan kehendak rakyat untuk mempertahankan hubungan yang dicurigai dengan penguasa pendudukan (Zionis Yahudi) dan untuk menyimpulkan perjanjian semacam itu".

Perjanjian damai 20 tahun antara Yordania dan Israel adalah sangat tidak populer di kalangan warga Yordania - dimana hampir setengah dari pupulasi mereka adalah asal Palestina.

Para penentang kesepakata gas September, di mana Israel akan memasok Yordania dengan 1,6 triliun kaki kubik gas alam dari lapangan lepas pantai Leviathan selama lebih dari 15 tahun, menolak kerjasama dengan negara yang mereka anggap sebagai musuh.

Sebuah sumber yang dekat dengan kesepakatan, yang belum disetujui oleh pemerintah Amman, mengatakan itu akan bernilai 15 miliar USD.

Yordania yang miskin energi sangat bergantung pada pasokan gas dari Mesir, sampai itu terhenti menyusul serentetan serangan bom sejak 2011 pada pipa ekspor yang melalui wilayah Mesir bergolak Semenanjung Sinai.

Parlemen memperdebatkan kesepakatan tersebut pada Selasa setelah 79 anggota parlemen di DPR yang berjumlah 150 kursi mengajukan mosi menyerukan untuk itu harus dibatalkan. (st/ahram)