View Full Version
Sabtu, 27 Dec 2014

Ratusan Orang di Swedia Berdemo Kecam Pembakaran Masjid di Eskilstuna

ESKILSTUNA, SWEDIA (voa-islam.com) - Beberapa ratus orang telah turun ke jalan-jalan di Swedia untuk mengecam serangan pembakaran baru-baru ini terhadap sebuah masjid di negara itu yang menyebabkan lima orang luka-luka.

Para demonstran berkumpul di masjid yang rusak di pusat kota Eskilstuna, hari Jumat (26/12/2014).

Seorang juru bicara polisi Swedia mengatakan kepada AFP bahwa kelompok besar orang itu "berada di sana untuk menyampaikan pesan persahabatan."

Intelijen Swedia, Sapo, telah bergabung dengan kepolisian dalam kasus yang telah dibuka untuk aksi kriminal pembakaran parah.

"Ini adalah kejahatan yang serius, tapi untuk saat ini, tidak ada yang sedang membawa kita dalam satu petunjuk lebih dari yang lain," kata juru bicara Sapo Sirpa Franzen.

Tidak seorang pun yang ditangkap sampai sejauh ini.

Pada hari Kamis, sebuah bom molotov dilemparkan melalui salah satu jendela masjid ketika 70 orang berada di dalam untuk melaksanakan shalat Dzuhur.

Serangan itu disebut sebagai "kekerasan kebencian" oleh Perdana Menteri kiri Swedia Stefan Lofven.

Peristiwa ini terjadi sementara terjadi perdebatan sengit di Swedia tentang kebijakan imigrasi.

Kelompok ekstrem kanan menginginkan pemotongan jumlah pencari suaka yang diizinkan masuk Swedia sampai 90%, sementara partai moderat mendukung dipertahankannya kebijakan liberal negara tersebut.

Eskilstuna, yang dihuni banyak imigran, menjadi tempat bentrokan yang melibatkan kelompok neo-Nazi penentang kebijakan imigrasi Swedia permulaan tahun ini.

"Ada intensifikasi kebencian terhadap umat Islam," Kepala Asosiasi Islam Association Swedia Omar Mustafa mengatakan kepada radio publik SR pada hari Kamis.

Pada bulan Januari pelaku tak dikenal menuliskan lambang swastika hitam di pintu depan masjid Stockholm dan pada bulan Desember tahun lalu neo-Nazi menyerang protes anti-rasis damai di pinggiran kota Stockholm, menyebabkan tiga orang dirawat di rumah sakit. (st/ptv,bbc)


latestnews

View Full Version