View Full Version
Selasa, 30 Dec 2014

PBB Desak Myanmar Berikan Kewarganegaraan Penuh Bagi Muslim Rohingya

NEW YORK, AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyerukan Myanmar untuk memberikan "kewarganegaraan penuh" untuk yang minoritas Muslim Rohingya dan mengabulkannya hak yang sama seperti orang-orang lain di negeri itu.

Majelis Umum PBB yang diadopsi oleh konsensus resolusi yang tidak mengikat pada hari Senin (29/12/2014) mendesak Myanmar untuk memberikan hak-hak kewarganegaraan minoritas Muslim.

Resolusi itu menyatakan "keprihatinan serius" 193-anggota badan PBB itu tentang perlakuan pemerintah Myanmar terhadap Muslim Rohingya, mengatakan masyarakat internasional bersatu dalam mencari perubahan sikap Naypyidaw terhadap minoritas.

Majelis Umum mendesak Myanmar untuk memastikan bahwa Muslim Rohingya memiliki akses yang sama untuk berbagai layanan, termasuk kesehatan dan pendidikan, dan untuk mengatasi penyebab utama kekerasan dan diskriminasi terhadap mereka.

Badan ini juga meminta pemerintah untuk memastikan bahwa Rohingya diizinkan untuk dengan aman kembali ke komunitas mereka, "dan untuk mempromosikan hidup berdampingan secara damai."

Dikatakan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia harus membuka kantor di Myanmar "tanpa penundaan."

Komite HAM Majelis Umum PBB telah mengadopsi resolusi tidak mengikat pada 21 November untuk menekan negara Asia Tenggara itu untuk mengubah pendekatannya terhadap Muslim Rohingya.

Di bawah hukum nasional Myanmar, 1,3 juta orang Rohingya ditolak kewarganegaraan dan dianggap tidak punya kewarganegaraan meski telah dihidup beberapa generasi di wilayah itu. Pejabat Myanmar ingin mengkategorikan mereka sebagai Bengali, menyiratkan mereka adalah imigran gelap dari negara tetangga Bangladesh. Mereka yang menolak identitas kemungkinan akan ditahan atau dideportasi.

Laporan mengatakan ratusan ribu Muslim Rohingya di Myanmar menderita kekurangan parah makanan dan air minum. Pengiriman bantuan kemanusiaan telah melambat di negara bagian Rakhine, di mana banyak orang Rohingya tinggal, karena eskalasi kekerasan terhadap mereka.

PBB mengakui Muslim Rohingya Myanmar sebagai salah satu komunitas yang paling teraniaya di dunia. Mereka menghadapi penyiksaan, pengabaian, dan represi sejak kemerdekaan Myanmar pada tahun 1948. (st/wb)

myanmar, rohingya, pbb, muslim rohingya,


latestnews

View Full Version