View Full Version
Rabu, 14 Jan 2015

Anjem Chaoudray: Penerbitan Kembali Kartun Nabi Muhammad Tindakan Perang

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Ulama Inggris Syaikh Anjem Choudray mengecam penerbitan kembali kartun Nabi Muhammad sebagai sampul depan majalah satir penghina Islam, Charlie Hebdo, mengatakan itu sebagai "tindakan perang" dan memperingatkan akan ada "dampak" atas aksi mereka.

Edisi terbaru ini diterbitkan pada hari Rabu (14/1/2015) sepekan setelah banyak tim editorial Charlie Hebdo dibantai dalam serangan di kantor mereka di Paris yang dilakukan oleh dua mujahid bersaudara Said dan Cherif Kouachi yang menewaskan 12 orang.

Lima dari kartunis Charlie Hebdo - termasuk sang pemimpin redaksi - Stephane Charbonier tewas dalam serangan yang merupakan reaksi atas penerbitan kartun menghina Nabi berulang kali oleh majalah satir tersebut.

Saikh Anjem yChoudary mengatakan "mengejek" Muhammad adalah menyerang kepribadiannya, dan mengatakan tindakan tersebut "sangat serius", menambahkan bahwa jika "tindakan perang" itu diadili di Pengadilan Syariah akan membawa pada hukuman mati.

"Ini bukan hanya kartun, itu menghina, itu mengejek, itu memprovokasi," katanya.

Dosen hukum Syariah, yang ditangkap pada bulan September sebagai bagian dari penyelidikan terorisme, menambahkan:.. "Hal-hal ini selalu punya sebuah riwayat yang terulang kembali dan menggigit mereka. Orang tidak akan lupa. Muslim tidak akan pernah melupakan apa yang orang-orang ini lakukan.

"Dan saya yakin ada seseorang di suatu tempat yang akan mengambil tindakan hukum dengan tangan mereka sendiri. Itu tak terelakkan.

"Akan ada akibatnya. Saya pikir akan ada seseorang di suatu tempat yang akan membalas."

Kecaman Chaoudy ini muncul setelah Charlie Hebdo berenca untuk menerbitkan kembali kartun Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam nyaris satu pekan setelah mengalami serangan yang menewaskan 12 orang.

Sampul majalah itu menampilkan karikatur Nabi Muhammad yang sedang memegang poster bertuliskan, ‘Saya Charlie’. Di bawah karikatur terdapat tulisan, ‘Semua dimaafkan’.

Menurut Direktur Keuangan Charlie Hebdo, Eric Portheault, edisi terkini dicetak sebanyak tiga juta eksemplar dalam beberapa bahasa, seperti Inggris, Arab serta Turki dan akan dikirim ke seluruh dunia. Biasanya, majalah itu hanya mencetak 60.000 eksemplar tiap pekan. (st/tlgrph,bbc)


latestnews

View Full Version