View Full Version
Rabu, 14 Jan 2015

Kepala Polisi Eropa: 5000 Warga Eropa Bergabung dalam Barisan Mujahidin

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Hingga 5.000 warga Uni Eropa telah bergabung dalam barisan mujahidin, kepala badan kepolisian Eropa, Europol mengatakan kepada anggota parlemen Inggris, Selasa (13/1/2014).

"Kita bicara tentang 3.000, 5.000 warga Uni Eropa," Rob Wainwright mengatakan kepada komite parlemen ketika ditanya berapa banyak mujahidin asing telah pergi dari Eropa.

Kepala Europol itu mengklaim bahwa kebanyakan orang-orang muda tersebut menimbulkan ancaman bagi negara asal mereka jika mereka kembali ke sana.

"Kami sedang berhadapan dengan tubuh besar terutama anak-anak muda yang memiliki potensi untuk kembali dan memiliki potensi atau maksud dan kemampuan untuk melakukan serangan yang telah kita lihat di Paris pada pekan lalu," kata Wainwright.

Menyebut kembalinya para mujahidin sebagai "ancaman teroris yang paling serius yang dihadapi Eropa sejak 9/11" 2001, Wainwright menyerukan pengawasan yang lebih besar terhadap penggunaan media sosial, yang katanya digunakan sebagai alat rekrutmen oleh para mujahidin.

"Kita harus memiliki lebih dekat, hubungan yang jauh lebih produktif antara firma-firma penegakan hukum dan teknologi.

"Salah satu evolusi penting yang kita lihat sekarang dalam ancaman teroris saat ini adalah cara internet digunakan, jelas jauh lebih agresif, jauh lebih imajinatif oleh jaringan tersebut," tambahnya.

Nama-nama dari sekitar 2.500 mujahidin telah dikumpulkan oleh Europol dari layanan keamanan berbagai negara Uni Eropa, kata Wainwright.

Kepala kontra-terorisme Uni Eropa Gilles de Kerchove diperkirakan pada September 2014 bahwa sekitar 3.000 warga Eropa telah bergabung dalam jihad di Suriah dan Irak.

De Kerchove mengatakan dalam sebuah wawancara dengan AFP di Brussels pada hari Selasa mengatakan bahwa sekitar 30 persen telah kembali ke negara-negara Uni Eropa mereka.

Masalah mujahidin dalam negeri telah menjadi terkenal dalam beberapa hari terakhir menyusul serangkaian serangan di Paris oleh penyerang yang lahir di Prancis.

Said Kouachi, salah satu dari dua bersaudara yang bertanggung jawab atas serangan terhadap majalah satir Prancis Charlie Hebdo pekan lalu, belajar di sebuah perguruan tinggi Yaman yang didirikan oleh ulama jihadi sebelum melakukan pelatihan senjata dengan afiliasi Al-Qaidah.

Saudaranya Cherif adalah bagian dari apa yang disebut jaringan Buttes Chaumont di Paris, yang membantu mengirim para rekrutan untuk bergabung dengan cabang Al-Qaidah Irak. (st/yn)


latestnews

View Full Version