View Full Version
Senin, 16 Feb 2015

CAIR Minta Pemerintah AS Selidiki Aksi Vandalisme di Sekolah Islam Sebagai Kejahatan Rasial

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) meminta pemerintah Amerika untuk menyelidiki serangan vandalisme pada sekolah Muslim di Rhode Island sebagai kejahatan rasial.

Kelompok advokasi Muslim terbesar Amerika Serikat itu mendesak para pejabat dan penegak hukum nasional pada Ahad (15/2/2015) untuk memberikan "kemungkinan dakwaan terkuat" terhadap "pelaku setelah mereka ditangkap."

Penyerang tak dikenal masuk ke Sekolah Islam Rhode Island di West Warwick selama akhir pekan dan mencorat-coret, kata-kata penghinaan rasial anti-Muslim di dinding lembaga tersebut.

Menurut polisi West Warwick Kapten Polisi Donald Archibald, kerusakan itu "melampaui vandalisme normal" dan bahwa pelaku menulis "komentar kebencian tidak masuk akal."

"Lonjakan baru-baru ini dalam retorika kebencian anti Muslim dan serangan bermotif bias pada Muslim Amerika dan lembaga mereka harus ditangani oleh para pemimpin bangsa kita," kata Direktur Komunikasi Nasional CAIR Ibrahim Hooper.

Menurut Hooper, Muslim di Amerika Serikat percaya pembunuhan tiga mahasiswa Muslim di North Carolina baru-baru ini juga kejahatan rasial.

Seorang pria kulit putih setengah baya penuh kebencian, Craig Stephen Hicks, menembak mati Deah Shaddy Barakat, 23, istrinya Yusor Mohammad Abu-Salha, 21, dan adiknya, Razan Mohammad Abu-Salha, 19, dekat kampus University of North Carolina di Chapel Hill pada hari Selasa.

Anggota keluarga korban meminta pemerintah AS untuk menyelidiki penembakan itu sebagai kejahatan rasial.

Mohammad Abu-Salha, ayah dari dua korban perempuan, mengatakan mereka menjadi korban kejahatan kebencian dan rasa sakitnya tak terlukiskan. Dia menuntut agar penyidik memperlakukan pembunuhan sebagai kejahatan rasial.

"Silakan menyelidiki. Silahkan perhatikan dengan teliti. Saya telah berbicara dengan pengacara. Saya telah berbicara dengan profesor hukum. Ini memiliki kebencian kejahatan tertulis di atasnya, "kata Abu-Salha.

Suzanne Barakat, adik Deah, menuntut pemerintah "menyelidiki pembunuhan tidak masuk akal dan keji ini sebagai kejahatan rasial," menambahkan bahwa mereka "dibunuh dengan gaya eksekusi." Seperti diketahui ketiga mahasiswa Muslim itu ditembak mati di bagian kepala dan dalam jarak dekat oleh pelaku yang memiliki 13 senjata api dan berkotak-kotak amunisi termasuk magasin-magasin yang sudah terisi penuh dengan peluru. (st/ptv)


latestnews

View Full Version