View Full Version
Selasa, 17 Feb 2015

Italia Siap Pimpin Koalisi Salibis Internasional untuk Perangi Mujahidin di Libya

ROMA, ITALIA (voa-islam.com) - Setelah Amerika memimpin koalisi Salibis terbaru melawan mujahidin di Irak dan Suriah, kini giliran Italia menyatakan kesiapannya memimpin koalisi Salibis lain untuk memerangi mujahidin yang ada di Libya.

Italia pada hari Ahad (15/2/2015) mengatakan pihaknya bersedia untuk memimpin koalisi Salibis internasional melawan mujahidin di Libya, saat negara itu mulai memulangkan warganya dari negara Afrika utara bermasalah di tengah kekhawatiran keamanan.

Italia pada hari Ahad menutup kedubesnya di Libya, salah satu misi Eropa terakhir di negara bermasalah tersebut. Sekitar 100 warga Italia dievakuasi dengan kapal dikawal oleh angkatan laut, kata kementerian luar negeri.

Roma pada Jum'at memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke Libya dan mendesak mereka yang sudah ada untuk meninggalkan di tengah meningkatnya ketidakamanan ketika para jihadis mendapatkan  wilayah.

Menteri Pertahanan Roberta Pinotti mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan hari Ahad bahwa Italia siap untuk memimpin koalisi Salibis dari negara-negara Eropa dan Afrika utara untuk memerangi kemajuan jihad di negara yang dilanda kekerasan itu.

"Kami telah mendiskusikan hal ini selama berbulan-bulan, tetapi sekarang telah menjadi mendesak," kata Pinotti kepada surat kabar Il Messaggero.

Libya telah menjadi salah satu fokus kekhawatiran Barat menyusul berkuasanya mujahidin di beberapa bagian wilayah itu.

Banyaknya senjata dan amunisi rezim Muammar Khadafi yang tercerai-berai jatuh ke tangan milisi-milisi di Libya termasuk juga mujahidin menjadikan mereka sebagai salah satu kelompok bersenjata kuat yang terpersenjatai dengan baik. Negara-negara Barat dan juga Mesir, yang 21 warganya baru saja dipenggal oleh mujahidin Daulah Islam (IS/ISIS), khawatir kekacauan di Libya membuatnya menjadi surga aman bagi para mujahidin dan menjadikannya tempat peluncuran serangan-serangan jihad ke negara-negara mereka termasuk ke negara Afrika lainnya. (st/tds)


latestnews

View Full Version