View Full Version
Sabtu, 21 Feb 2015

Belasan Pejabat Somalia Tewas dan Terluka dalam Serangan Al-Shabaab di Hotel Mogadishu

MOGADISHU, SOMALIA (voa-islam.com) - Belasan pejabat pemerintah Somalia tewas dan terluka ketika mujahidin Al-Shabaab menyerang sebuah hotel di Mogadishu pada hari Jum'at (20/2/2015) ketika para pejabat tersebut tengah berada di dalamnya.

Sementara itu, seorang pejabat di istana kepresidenan mengatakan sedikitnya 25 orang telah tewas dan jumlah itu diperkirakan akan meningkat karena orang-orang yang terluka berada dalam kondisi kritis.

"Gedung itu terhantam (ledakan) sangat parah, ledakan itu sangat besar dan aku melihat 11 orang di bawa keluar," kata seorang perwira polisi Abulrahman Ali.

"Ada banyak juga yang terluka, kebanyakan dari mereka dalam kondisi serius."

Sumber-sumber pemerintah mengatakan wakil walikota Mogadishu termasuk diantara korban tewas, semantara wakil perdana menteri Somalia dan menteri transportasi termasuk diantara yang terluka.

"Orang-orang berlumuran darah, saya dapat menghitung 10 mayat, tapi itu hanya di satu area," kata Ali Hussein yang berada dekat hotel ketika serangan itu terhadi selama shalat Jum'at.

Juru bicar operasi  militer Al-Shabaab, Syaikh Abdiaziz Abu Mush'ab mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan tersebut. "Kami menargetkan para pejabat pemerintah di hotel tersebut, ini adalah bagian dari operasi kami di Mogadishu," katanya kepada Reuters.

Al-Shabaab secara rutin menargetkan hotel di ibukota Somalia karena tempat ini sering dijadikan tempat pertemuan bagi pejabat pemerintah dan orang asing. Pada tanggal 22 Januari, Al-Shabaab menyatakan tanggung jawab untuk pemboman di Hotel SYL di Mogadishu yang menewaskan tiga orang. Serangan itu terjadi saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan delegasi berada di hotel itu.

Di masa lalu, Al-Shabaab telah menunjukkan dapat menembus keamanan di daerah yang sangat dilindungi di ibukota dan melakukan serangan mematikan. Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM), pejabat pemerintah dan militer Somalia, dan lembaga swadaya masyarakat asing telah menjadi sasaran serangan jibaku dan pemboman Al-Shabaab.

Tahun lalu, Shabaab menyerang parlemen, kompleks presiden, dan markas intelijen keamanan tingkat tinggi. Pada bulan Juni 2013, tim Al-Shabaab menyerang kompleks Program Pembangunan PBB (UNDP) di Mogadishu; beberapa karyawan UNDP tewas dan Al-Shabaab merebut sebentar  kompleks itu. Dan pada bulan September 2012, tiga pelaku bom jibaku menyerang presiden Somalia dan menteri luar negeri Kenya saat mereka berbicara di sebuah hotel di Mogadishu.

Serangan hari Jum'at di Mogadishu berfungsi sebagai pengingat bahwa kelompok itu masih jauh dari kalah, meskipun berbagai klaim yang saling bertentangan oleh beberapa di pemerintah Somalia.

Sementara fokus media saat ini adalah pada kemajuan spektakuler Daulah Islam (IS/ISIS) di Irak dan Suriah, Al-Shabaab dan pendahulunya, Uni Pengadilan Islam, telah menguasai wilayah luas Somalia, termasuk kota-kota besar, beberapa kali sejak tahun 2006. Bahkan saat ini, Al-Shabaab menguasai bagian besar dari pedesaan di selatan dan tengah Somalia, dan masih memerintah beberapa kota. Sebuah serangan Uni Afrika oleh pasukan dari Uganda, Burundi, Ethiopia, Kenya dan telah berhasil mendorong Shabaab dari kota-kota besar Mogadishu dan Kismayo, tapi tiga tahun setelah dimulainya serangan, Al-Shabaab masih mengontrol porsi besar Somalia. (st/ahram,tlwj)


latestnews

View Full Version