View Full Version
Ahad, 22 Feb 2015

Mansour Hadi Bersikeras Masih Presiden Yaman, Batalkan Semua Perjanjian dengan Syi'ah Houtsi

ADEN, YAMAN (voa-islam.com) - Presiden Yaman yang sebelumnya mengatakan telah mengundurkan diri, Abd Rabbuh Mansour Hadi, pada hari Sabtu (21/2/2015) bersikeras bahwa dia masih presiden Yaman yang sah.

Dalam pernyataan pertamanya dari provinsi selatan Aden, setelah melarikan diri dari ibukota Sana'a di mana dia berada dalam tahanan rumah selama berminggu-minggu oleh pemberontak Syi'ah Houtsi, Hadi mengatakan semua keputusan yang diambil oleh kelompok Syi'ah Houthi sejak 21 September 2014 adalah "batal" dan "tidak sah."

"Semua tindakan dan janji yang dibuat sejak 21 September [tahun lalu] adalah batal dan tidak sah," kata Abd Rabbu Mansour Hadi dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Sabtu setelah ia meninggalkan Sana'a untuk menuju kota selatan Yaman Aden.

Pernyataan itu, yang ditandatangani sebagai "presiden republik Yaman," adalah komentar publik pertama Hadi sejak ia, bersama dengan kabinet Perdana Menteri Khaled Bahah, mengundurkan diri pada 22 Januari lalu, namun, parlemen Yaman menolak pengunduran diri Hadi.

Pernyataan itu juga menyerukan pada pemberontak Syi'ah Houtsi, untuk melepaskan kekuasaan dan meninggalkan ibukota.

Hadi lebih lanjut mencatat bahwa ia menjunjung tinggi keputusan yang dibuat oleh Konferensi Dialog Nasional negara, yang diselenggarakan awal bulan ini dalam upaya untuk mencari jalan damai untuk transfer kekuasaan di negara itu dengan menyusun konstitusi baru.

Mantan presiden itu mengadakan pertemuan dengan dewan keamanan provinsi Aden untuk membahas situasi di negara itu setelah ia tiba di Aden.

Seorang pembantu Hadi mengatakan ia "tetap presiden yang sah" dari negara itu, mendesak tentara Yaman untuk mendukung Hadi.

Ajudan itu juga menambahkan bahwa mantan presiden tersebut akan memanggil parlemen untuk bertemu di Aden.

Hadi, yang berada di bawah tahanan rumah oleh kelompok pemberontak Syi'ah Houtsi, berhasil melarikan diri ibukota Yaman Sana'a sebelumnya pada hari Sabtu ke kota selatan Aden.

Menurut sumber yang dekat dengan Hadi, ia menyamar dan meninggalkan rumahnya tanpa sepengetahuan pemberontak Syi'ah Houtsi.

Pemimpin Yaman mengundurkan diri bulan lalu setelah Houthi menguasai komplek presiden di Sanaa, menyusul bentrokan dengan penjaga presiden.

Kelompok Houthi menguasai ibu kota Sanaa pada bulan September dan sejak itu berusaha untuk memperluas pengaruhnya ke bagian lain negara berpenduduk mayoritas Sunni tersebut. (st/Reuters)


latestnews

View Full Version