View Full Version
Senin, 02 Mar 2015

Presiden Yaman: Ibukota Sana'a Dijajah Pemberontak Syi'ah Houtsi

ADEN, YAMAN (voa-islam.com) - Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi mengatakan hari Ahad (1/3/2015) bahwa ibu kota Sanaa "dijajah" oleh gerakan pemberontak Syi'ah Houtsi, menggambarkan pengambilalihan pemerintah oleh Houtsi baru-baru ini sebagai "kudeta."

Pernyataan Hadi datang selama pidato yang dia berikan di kota selatan Aden, di mana ia bertemu dengan para pemimpin suku dan politisi dari provinsi-provinsi selatan Maarib, Al-Jawf dan Al-Bayda.

"Ibukota Sana'a dijajah oleh Houtsi, yang baru-baru ini mengatur sebuah kudeta yang kita akan hadapi," kata Hadi.

"Aku tidak meninggalkan Sana'a untuk mengumumkan pemisahan selatan, tetapi untuk mempertahankan kesatuan yang dicapai pada tahun 1990," katanya. "Prioritas sekarang adalah menjaga keamanan dan kesatuan negara," tambah Hadi.

Yaman tetap dalam keadaan kacau sejak September lalu, ketika kelompok pemberontak Syi'ah Houtsi mengambil alih ibukota Sana'a, yang sejak itu berusaha untuk memperluas kontrol ke bagian lain negara berpenduduk mayorotas Sunni tersebut.

Pada 21 Februari, Hadi melarikan diri dari Sana'a - di mana ia telah ditempatkan di bawah tahanan rumah oleh pemberontak Syi'ah Houtsi - ke selatan kota Aden.

Setibanya di Aden, Hadi menganggap semua keputusan Houthi yang baru-baru ini dikeluarkan sebagai "nol" dan "tidak sah". Ia juga menulis kepada parlemen Yaman, menarik pengunduran diri yang telah umumkan sebelumnya.

Sebelumnya, pemberontak Syi'ah Houtsi mengeluarkan apa yang digambarkan sebagai deklarasi konstitusional, membubarkan parlemen dan membentuk dewan transisi 551-anggota.

Deklarasi tersebut, yang ditolak oleh sebagian besar kekuatan politik Yaman - bersama dengan beberapa negara Teluk tetangga - menggambarkan itu sebagai kudeta terhadap legitimasi konstitusional. (st/wb)


latestnews

View Full Version