View Full Version
Selasa, 28 Apr 2015

Saad Hariri Sebut Keterlibatan Syi'ah Hizbullat di Suriah Mengimpor 'Terorisme' ke Libanon

WASHINGTON (voa-islam.com) - Mantan Perdana Menteri Libanon, Saad Hariri menyalahkan militan Syi'ah Hizbullat untuk menjamurnya kelompok-kelompok jihad di Libanon dan bersumpah untuk menghentikan sebuah letusan perang saudara baru di negara ini.

"Keterlibatan Hizbullah (baca;Hizbullat) dalam membela kediktatoran Assad di Suriah telah mengimpor terorisme ke Libanon," kata Hariri di Wilson Center di Washington, Senin (27/4/2015) menyebut aksi pembalasan mujahidin Sunni terhadap militan Syi'ah Hizbullat dan militer Libanon sebagai aksi terorisme.

"Kami sedang dalam dialog dengan Hizbullah dan dialog kami bertujuan meredakan ketegangan di negara itu," katanya seperti dilansir AFP.

Namun ia menekankan bahwa partai tersebut "hanya akan mendengarkan Iran" pada isu-isu kunci, seperti penarikan petempurnya dari Suriah dan pemilihan presiden di Libanon.

Hariri mengatakan bahwa "kekosongan di kursi kepresidenan sangat berbahaya dan berkontribusi terhadap kelumpuhan semua lembaga negara."

Libanon telah tanpa kepala negara sejak masa enam tahun Presiden Michel Suleiman berakhir pada Mei tahun lalu.

Mantan Perdana Menteri Libanon itu mendesak semua pihak untuk mematuhi Deklarasi Baabda yang menyerukan menjauhkan Libanon dari perang di negara tetangga Suriah.

"Kita perlu untuk melawan segala macam ekstremisme - Sunni atau Syi'ah. Untuk melakukan hal ini, perlu ada kebijakan internasional yang jelas untuk mendukung suara moderasi di kawasan itu, "kata Hariri.

Pemimpin Gerakan Mustaqbal itu juga menekankan bahwa "prioritas tetap untuk hanya melindungi Libanon."

"Saya mendengar banyak di masyarakat internasional sering mengulangi bahwa mengingat semua yang terjadi di wilayah tersebut, Libanon masih di tempat yang baik," katanya.

"Setidaknya ada beberapa yang relatif stabil. Namun stabilitas ini tidak berkelanjutan kecuali lembaga negara diperkuat dan perang di Suriah diselesaikan, "tambahnya.

Hariri bersumpah untuk tidak "membiarkan perang saudara kembali ke negara kita. Kami tidak akan menggunakan kekerasan tidak peduli apa pun meskipun fakta bahwa kita hanya dihadapkan dengan kekerasan dan pembunuhan. "

"Kami telah jelas berdiri di sisi keadilan, moderasi, dan lembaga-lembaga negara, dalam memerangi terorisme dan ekstremisme," katanya.

"Namun, jika status quo terus berlanjut, itu akan menjadi semakin sulit untuk mencegah gejolak dari wilayah itu untuk memicu perselisihan sipil di Libanon," tambahnya. (aa/AFP)


latestnews

View Full Version