View Full Version
Selasa, 09 Jun 2015

SOHR: Lebih 230.000 Orang Telah Tewas Akibat Konflik di Suriah

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Konflik brutal Suriah telah menewaskan lebih dari 230.000 orang termasuk hampir 11.500 anak-anak sejak dimulai pada bulan Maret tahun 2011 lalu, sebuah kelompok pemantau mengatakan Selasa (9/6/2015).

Sebagaimana dilansir AFP, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris mengatakan telah mendokumentasikan kematian 230.618 orang akibat pertempuran di negara itu.

Jumlah itu meliputi 69.494 warga sipil, di antaranya 11.493 anak-anak dan perempuan 7.371.

Jumlah kombatan yang tewas dalam konflik lebih dari 4 tahun dari kedua belah pihak merupakan yang terbesar dari angka keseluruhan.

Dari pasukan rezim Assad sebanyak 49.106 telah tewas dan 36.464 lainnya berasal dari loyalis pemerintah.

Para petempur loyalis Assad yang terbunuh tersebut sebagian besar adalah anggota milisi Syi'ah lokal, namun itu juga termasuk 838 berasal dari militan Syi'ah Libanon Hizbullat dan 3.093 petempur Syiah bayaran dari negara-negara lain.

Observatorium mendokumentasikan kematian 41.116 orang dari pejuang oposisi Suriah dan pejuang Kurdi.

Jumlah petempur asing anti-rezim yang gugur sebanyak 31.247, kebanyakan dari mereka adalah mujahidin.

Abdel Rahman mengatakan 3.191 lagi yang didokumentasikan tewas dalam konflik itu tetap tak dikenal.

Observatorium yang berbasis di Inggris itu mengandalkan jaringan yang luas dari aktivis, pejuang, dan petugas medis di seluruh negara yang dilanda perang.

Mei adalah bulan paling berdarah tahun 2015 di Suriah, dengan 6.657 orang terbunuh - mayoritas dari jumlah itu adalah pasukan rezim dan mujahidin yang terkunci dalam bentrokan sengit di beberapa bidang.

Jumlah yang disampaikan Observatory tidak termasuk 20.000 orang yang telah menghilang setelah ditangkap, 9.000 orang dalam tahanan pemerintah, dan setidaknya 4.000 orang yang ditahan oleh Daulah Islam (IS).

Kelompok pemantau itu mengatakan ribuan orang telah menghilang atau yang belum ditemukan setelah bentrokan.

Akibatnya, Observatorium memperkirakan korban tewas sebenarnya konflik kemungkinan puluhan ribu lebih tinggi dari angka yang telah mereka sampaikan tersebut. (st/AFP)


latestnews

View Full Version