View Full Version
Rabu, 29 Jul 2015

Wanita Saudi Mulai Belajar Bela Diri untuk Melawan Pelecehan

DAMMAM, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Para wanita dan gadis remaja di Arab Saudi telah mulai beralih ke seni bela diri demi untuk melindungi diri mereka sendiri setelah meningkatnya pelecehan secara lisan dan fisik terhadap mereka di negara itu baru-baru ini.

Amani Yassin, seorang wanita pelatih di Taekwondo Training Institute, mengatakan: "wanita Saudi tertarik taekwondo untuk mempertahankan diri dari kekerasan dan pelecehan; di samping itu, taekwondo baik untuk kebugaran fisik dan fleksibilitas otot."

Dia mengatakan bahwa institusi itu menyediakan program taekwondo pertama di Provinsi Timur sepanjang tahun karena permintaan antara anak perempuan dan wanita muda.

Seorang peserta pelatihan taekwondo mengatakan bahwa itu adalah olahraga intelektual dan fisik, dan pertahanan diri yang terbaik untuk anak perempuan. "Sekarang saya telah belajar bagaimana untuk membela diri, saya tidak lagi takut sama sekali. Saya menikmatinya, dan saya berpikir bahwa setiap gadis harus bergabung dalam kursus bela diri."

Pelatih lain mengatakan: "Saya mendorong semua gadis untuk berlatih olahraga ini untuk mempertahankan diri dari pelecehan dan penganiayaan di tempat kerja atau pasar," menambahkan bahwa beberapa gadis, yang menderita akibat dari pelecehan itu, tidak dapat melindungi diri mereka sendiri atau melaporkan masalah tersebut karena takut stigma sosial, dan mereka diam-diam menderita apa yang mereka alami.

Namun demikian, Masomah Abdul-Reda, peneliti sosial, menentang para gadis belajar seni bela diri: "Wanita dapat melindungi diri dari pelecehan dengan moral yang baik, pakaian sederhana dan menghindari tempat-tempat campuran. Kursus taekwondo bukan merupakan solusi untuk masalah ini dan saya tidak merekomendasikan perempuan menghadapi pelaku pelecehan mereka," katanya.

Dia mengatakan bahwa taekwondo harus dilakukan sejak usia dini sementara mendaftaran anak perempuan dalam kursus hanya untuk waktu yang terbatas tidak cukup.

Seorang warga, Mona Al-Bori, menentang gagasan mendaftarkan anak perempuan dalam kursus bela diri, mengatakan bahwa masyarakat tidak akan menerima ide tersebut karena ketidaktepatan taekwondo untuk anak perempuan. Dia menyarankan semua perempuan untuk melindungi diri mereka sendiri dengan menghindarkan diri dari pertemuan-pertemuan yang bercampur-baur dengan sejumlah besar muda-mudi. (st/an)


latestnews

View Full Version