View Full Version
Kamis, 05 Nov 2015

Erdogan Bersumpah Lanjutkan Kampanye Militer Terhadap Pemberontak Kurdi PKK

ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Rabu (4/11/2015) bersumpah untuk melanjutkan kampanye militer terhadap pemberontak Komunis dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), setelah partainya yang berkuasa kembali berkuasa dalam pemilihan parlemen beberapa hari yang lalu, sumber media Turki melaporkan.

"Kami bertekad untuk melanjutkan operasi anti-terorisme di dalam dan luar negeri," katanya. "Tidak ada istirahat; kami akan terus. "

Militer Turki mengatakan bahwa dua tentara Turki tewas hari Rabu dalam pertempuran dengan pemberontak PKK di sebuah kota tenggara dekat perbatasan Irak.

Pada hari Rabu, pesawat-pesawat tempur Turki meluncurkan serangan baru terhadap sasaran-sasaran Kurdi di Turki tenggara dan Irak utara, militer mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Kami telah menghancurkan sekitar 16 sasaran teroris dalam serangan udara tersebut," kata pernyataan itu, merujuk pada pemberontak PKK Kurdi.

Tentara Turki kehilangan dua tentara lainnya dalam operasi di Turki Daglica wilayah dekat perbatasan Irak hari Selasa.

Pada hari Senin, serangan serupa menghantam posisi PKK, satu hari setelah Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) kembali kekuasaan setelah pemilihan umum dini.

Pada hari Selasa, empat pemberontak Kurdi tewas setelah bentrokan dengan pasukan keamanan Turki di beberapa bagian tenggara yang bergolak, aktivis lokal mengatakan kepada ARA News.

Ankara mengesampingkan dimulainya kembali proses perdamaian dengan PKK, terutama setelah gelombang baru kekerasan menyapu tenggara Turki pada bulan Juli.

Pemberontak PKK terdaftar sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa, setelah mengangkat senjata pada tahun 1984. Konflik PKK-Turki telah menyebabkan kematian lebih dari 40.000 orang selama tiga dekade terakhir.

Konflik itu juga telah menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi Turki serta kerusakan tinggi untuk penduduk Kurdi. Meskipun ada gencatan senjata sepihak yang berlangsung dari 1999 hingga 2004, pihak-pihak yang bertikai gagal mencapai kesepakatan. Pada 2013, gencatan senjata bekerja hingga September 2014, ketika itu berakhir karena keterlibatan dalam perang Suriah. (an/ARA)


latestnews

View Full Version