9 Tewas dalam Bentrokan antara Pasukan Keamanan Filipina dan Abu Sayyaf di Jolo

JOLO, FILIPINA (voa-islam.com) - Pasukan keamanan Filipina bentrok dengan sejumlah pria bersenjata anggota Abu Sayyaf yang diyakini menahan sandera asing pada hari Rabu (30/12/2015), menyebabkan satu tentara dan delapan dari orang-orang bersenjata tewas, kata militer.

Bentrokan terjadi di dekat kota Patikul di pulau terpencil selatan Jolo, di mana orang-orang bersenjata dari kelompok Abu Sayyaf diyakini menahan dua sandera Kanada bersama dengan Norwegia dan Filipina.

Juru bicara militer regional Mayor Filemon Tan mengaku bahwa hanya seorang tentara yang tewas dan empat lainnya terluka, tapi tidak menanggapi pertanyaan tentang status para sandera yang ditawan oleh orang-orang bersenjata.

Delapan dari sekitar 100 penyerang juga gugur, klaim Tan kepada wartawan, menambahkan bahwa kelompok Abu Sayyaf itu dipimpin oleh Hajan Sawadjaan.

Abu Sayyaf bulan lalu merilis sebuah video dari dua wisatawan Kanada, seorang operator resort Norwegia dan seorang Filipina yang diculik di daerah lain dari Filipina selatan pada bulan September, dan menuntut tebusan satu miliar peso ($ 21 juta).

Seorang pengamat burung Belanda diculik di Filipina selatan pada tahun 2012 juga diyakini oleh militer disandera oleh kelompok yang sama di Jolo.

Didirikan pada awal 1990-an dengan uang dari pemimpin Al-Qaidah sebelumnya, Syaikh Usamah bin Ladin, Abu Sayyaf menjadi terkenal secara internasional karena menculik puluhan wisatawan asing untuk tebusan di awal 2000-an.

Kelompok ini juga telah disalahkan atas serangan terburuk di negara itu, termasuk pemboman feri  Manila Bay pada tahun 2004 yang menewaskan lebih dari 100 orang.

ASG, yang saat ini menyatakan kesetiaan kepada Daulah Islam (IS), diyakini memiliki hanya beberapa ratus orang bersenjata, tetapi tumbuh subur di bagian Filipina selatan di mana perjuangan bersenjata oleh umat Muslim selama puluhan tahun untuk kemerdekaan atau otonomi. (st/AFP)