View Full Version
Ahad, 31 Jan 2016

Program Pembangunan Rumah Sederhana di Gaza: Hidup Kami Mengalami Perubahan Besar

GAZA CITY (voa-islam.com) - 30 Jan 2015. Kehidupan kami sebelum ini sangat tidak layak bahkan sudah pasrah apa yang akan terjadi pada anak istri saya, sejak 10 tahun tidak memiliki tempat tinggal, hidup berpindah pindah seperti di zaman batu tua, terutama kondisi Gaza sudah 10 tahun di blockade oleh penjajah Yahudi, setiap hari suami saya harus pergi ke lading orang lain untuk menawarkan diri bekerja sebagai tukang pacul tanah itupun jika pemilik perkebunan mengijinkannya, dalam seminggu saja suami saya belum tentu mendapatkan uang 20 Sheqel (Senilai dengan Rp.70.000), hanya kata syukur dan pasrah saja.

Tanpa air layak konsumsi, tanpa kamar mandi, WC pun kami gali tanah dengan mengandalkan kloset kayu, tanpa gas dan juga dapur dan tangan saya terluka dioperasi saat mencari kayu bakar, bisa dibilang gubuk ini hewan pun tidak bakal mau jika ditempatkan di gubuk seperti ini, jika hujan maka kasur busa kami basah dan lantai kebanjiran, kami hanya tidak tega melihat anak-anak kami harus menanggung dari derita seperti ini, beberapa kali ular sempat masuk syukur ular kecil, karena dinding gubuk dari kantong plastic tembus pandang, jika ada binatang buas maka dengan mudah menerobos masuk, pintu pun dari plastic tembus pandang.

Dua hari sebelum kami kedatangan tamu istimewa dari Indonesia ke gubuk kami pada jam 7 malam, bersama anak dan istri serta membawa hadiah sembako stok untuk 10 hari, saat itu makanan yang kami punya hanya beberapa potong roti itupun sudah jamuran terpaksa kami konsumsi dan anak saya mengalami keracunan, sempat di evakuasi ke Rumah Sakit, kesaksian Um Qusay sembari mengusap air mata.

Bantuan pembangunan Rumah bagi kami sebuah hadiah yang sangat istimewa karena kini kami memiliki tempat tinggal kami tempati selamanya ya ibarat sebuah mimpi, demi Allah SWT hanya kata terima kasih kami ucapkan kepada Rakyat Indonesia, kepada seluruh kaum Muslimin di Indonesia atas hadiah hunian istimewa ini melalui saudara kami Bang Onim, Kalimat Syukur dari penerima bantuan Rumah Sederhana bagi keluarga Fakir di Gaza Palestina.

Projek percontohan Program pembangunan Rumah sederhana bagi keluarga Fakir, Keluarga korban agresi Israel, dimana Rumah mereka rata dengan tanah akibat di terpa roket Israel, ini bisa dikatakan program pertama di Gaza hadiah dari rakyat Indonesia yang diadakan di Jalur Gaza Palestina, Program Pembangunan Rumah sederhana di monitori dan diawasi langsung oleh Bang Onim.

Semua program dan bantuan yang kita adakan di Gaza Palestina tentu sangat membantu dan bermanfaat, seprti bantuan sembako, selimut hangat, bantuan tunai, program kesehatan, santunan yatim ya sangat penting, akan tetapi kita juga mesti melihat bantuan skala prioritas khususnya pasca perang yang kita kenal dengan program recovery, program jangka panjang seperti pembangunan RUmah sederhana, bantuan modal usaha, pembangunan fasilitas seperti sekolah, Taman Kanak2, pembangunan layanan kesehatan dll, karena program seperti ini tentu dan otomatis telah menyelamatkan mereka dari ketergantungan serta kita terlibat langsung mengetas kemiskinan mengurangi jumlah pengangguran.

Program pembangunan rumah di atas sebagai Program Percontohan, pembangunan memang membutuhkan waktu 1 bulan, dan tentu mereka menetap dan berlindung didalam rumah yang telah kita bangun itu selamanya, perlu kami sampaikan bahwa agresi Israel atas Gaza tahun 2014 telah merata tanahkan lebih dari 11,500 Rumah dan merusakan 45,000 Unit Rumah//SP News Agency.

Perhatian! Program seperti di atas sangat urgen pasca agresi (Recovery Project),demi kelangsungan hidup, tempat berlindung dari hujan dan panas serta dingin, yang dihancurkan oleh Yahudi kita bangun kembali, yang di gusur oleh Yahudi kita tanam kembali. [syahid/voa-islam.com]

Kiriman Abdullah Onim dari Palestina


latestnews

View Full Version