View Full Version
Selasa, 01 Mar 2016

Inggris Kirim Pasukan ke Tunisia untuk Bantu Jaga Perbatasan dengan Libya

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Inggris mengirimkan tim pelatihan terdiri dari sekitar 20 tentara ke Tunisia untuk membantu menghentikan orang-orang secara ilegal masuk dari negara tetangga Libya, Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon mengatakan kepada parlemen pada hari Senin (29/2/2016).

"Sebuah tim pelatihan dari sekitar 20 tentara dari Brigade Infanteri ke-4 sekarang bergerak ke Tunisia untuk membantu kontra gerakan lintas batas ilegal dari Libya dalam mendukung pemerintah Tunisia," katanya.

Inggris seharusnya tidak memiliki "peran tempur" di Libya, tetapi akan siap untuk memberikan saran dan pelatihan militer bagi pemerintah Libya jika diminta untuk melakukannya dan disetujui terlebih dahulu dari anggota parlemen Inggris.

Dia membantah bahwa pilot Inggris telah ditempatkan dengan pasukan udara lainnya dan telah mengambil bagian dalam misi di seluruh negara itu.

Pekan lalu, surat kabar Prancis Le Monde melaporkan bahwa Pasukan Khusus Prancis sedang melakukan operasi rahasia melawan mujahidin di Libya timur.

Libya telah memiliki parlemen dan pemerintah saingan sejak 2014, setelah aliansi milisi pimpinan kelompok-kelompok Islamis menguasai Tripoli dan memaksa pemerintahan yang diakui PBB untuk melarikan diri ke wilayah terpencil di timur negara kaya minyak tersebut.

Para mujahidin termasuk afiliasi Al-Qaidah dan juga Islamic State (IS) telah mengeksploitasi kekacauan, menimbulkan kekhawatiran para jihadis menggunakan pantai Libya sebagai tempat peluncuran untuk menyusup Eropa dan melakukan serangan.

Libya terjerembab ke dalam kekacauan setelah pemberontakan yang didukung NATO yang menggulingkan diktator Muammar Khadafi pada tahun 2011.

Negara-negara Barat telah sepakat bahwa aksi militer diperlukan untuk mengusir mujahidin dari Libya, tetapi kekuatan Barat menginginkan pemerintah persatuan nasional dibentuk untuk meminta bantuan sebelum secara resmi intervensi dilakukan. (st/alaraby)


latestnews

View Full Version