View Full Version
Kamis, 14 Apr 2016

IS Nyatakan Tanggung Jawab Atas Serangan yang Menewaskan Belasan Tentara Filipina di Basilan

KIDAPAWAN, FILIPINA SELATAN (voa-islam.com) - Islamic State (IS) telah menyatakan bertanggung atas sebuah serangan di Filipina selatan untuk pertama kalinya, yang menewaskan belasan tentara, Manila Times melaporkan hari Kamis (14/4/2016) mengutip kantor berita afiliasi IS, A'maq.

"Dengan kasih karunia Allah kita mampu meledakkan tujuh truk yang membawa para tentara," kata IS dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (13/4/2016).

Afiliasi IS di Filipina diduga terus berkembang biak di pulau bergolak Mindanao, di mana selama beberapa dekade konflik masih berlanjut.

Menurut kantor berita IS A'maq, puluhan tentara Filipina baru-baru ini tewas dalam bentrokan yang sedang berlangsung di Filipina selatan, ketika para pejuang IS menggagalkan kampanye militer besar yang sedang berlangsung oleh Angkatan Darat Filipina.

"Pejuang Islamic State mengatur penyergapan di jalan-jalan yang digunakan oleh pasukan Filipina, di mana mereka meledakkan bom yang menghancurkan tujuh truk pembawa pasukan, membunuh sebagian besar dari mereka di atas truk dan melukai orang lain, selain serangan mengejutkan yang dilakukan terhadap konsentrasi pasukan musuh," kata kantor berita tersebut.

"Beberapa kelompok jihad dan batalyon di Filipina mengumumkan mereka bergabung Islamic State, yang terbaru adalah Batalyon Jund at-Tawhid dari kelompok Abu Sayyaf, yang mengumumkan janji setianya pada tanggal 20 bulan lalu," tambahnya.

Jund di-Tauhid merupakan faksi Abu Sayyaf dipimpin oleh Mohd Amin Baco, seorang warga negara Malaysia. Pernyataan itu tidak menyebutkan nama gerakan jihad lain yang telah bersumpah setia kepada IS.

Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa Harakatul Islamiyah di Basilan (faksi lain dari Abu Sayyaf yang dipimpin oleh Isnilon Hapilon), Dawlah Islamiyah atau negara Islam di Lanao (dipimpin oleh Abdullah Maute), Gerakan Rajah Solaiman di Luzon,  Bangsamoro Islamic Freedom Fighter (BIFF) di Maguindanao, dan Ansarul Khilafah di Sarangani semuanya telah mengumpulkan dukungan mereka terhadap IS sejak 2014.

Para Jihadis, yang telah mengidentifikasi diri mereka di negara itu sebagai Jundul Khilafah, telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan baru-baru ini di Basilan yang menewaskan 18 tentara dan melukai lebih dari 50 lainnya.

Pertemuan Sabtu berlangsung di desa kota Baguindan, Tipo-Tipo, di provinsi Basilan. Sebuah baku tembak sembilan jam terjadi antara tentara dan milita yag berlangsung sampai sekitar pukul 04:00 sore dengan para pejuang akhirnya menarik diri di 10 arah yang berbeda.

Para prajurit tersebut - anggota Batalyon Infanteri 44 angkatan darat Filipina, Batalion Pasukan Khusus ke-4 dan unit Kavaleri ke-14 diserang saat melakukan operasi militer terhadap Abu Sayyaf.

Dalam bentrokan tersebut Jund al-Khilafah mengatakan berhasil merebut selusin senapan serbu M4 dan senapan recoilless 90mm dari para tentara yang tewas. (st/mt)


latestnews

View Full Version