View Full Version
Senin, 25 Apr 2016

Penelpon Tak Dikenal Ancam Bunuh Bloger Sekuler Paling Terkenal Bangladesh

DHAKA, BANGLADESH (voa-islam.com) - Blogger Bangladesh paling terkenal mengatakan hari Senin (25/4/2016) ia telah menjadi aktivis sekuler terbaru yang diancam dengan pembunuhan, peringatan yang ia diduga terkait dengan kritik pedas baru-baru ini terhadap pemerintah.

Pada hari Sabtu seorang profesor sekuler dibacok sampai mati oleh jihadis, yang terbaru dalam serangkaian pembunuhan terhadap blogger sekuler dan aktivis liberal penghina Islam sejak tahun lalu yang telah menyebabkan Bangladesh terguncang.

Blogger sekuler Imran Sarker, yang memimpin protes besar oleh para aktivis sekuler pada tahun 2013 menentang para pemimpin Muslim di negara itu, mengatakan ia telah menerima panggilan telepon pada hari Ahad memperingatkan bahwa ia akan "segera" dibunuh.

Tapi Sarker mengaku ancaman itu mungkin terhubung ke penentangannya terhadap dugaan tindakan keras pemerintah pada perbedaan pendapat, bukan pelanggaran yang dia sebabkan ke para ekstremis.

"Sebuah suara pria menelepon saya hari Ahad malam dan berkata saya akan dibunuh segera. Ia menutup telepon segera setelah aku bertanya di mana mereka akan membunuh saya," kata pria berusia 33 tahun itu kepada AFP.

Sarker, yang mengepalai jaringan blogger dan aktivis online Bangladesh, kata "pemimpin partai berkuasa yang berpengaruh telah secara terbuka mengancam saya" meskipun itu adalah pertama kalinya ia menerima panggilan telepon anonim.

Juru bicara Dhaka Metropolitan Police Maruf Hossain Sorder mengatakan ancaman itu akan diselidiki jika Sarker mengajukan keluhan resmi. Tapi blogger itu mengatakan dia tidak berencana untuk mendekati polisi karena itu "tidak akan ada gunanya".

Seorang pejabat senior partai Liga Awami yang berkuasa menolak berkomentar.

Sarker, yang memiliki hampir satu juta teman di halaman Facebook-nya, memimpin protes tahun 2013 menentang para pemimpin Muslim yang dituduh melakukan kejahatan perang, mendorong pemerintah untuk cepat melakukan pengadilan terhadap mereka.

Protes terhadap para pemimpin Muslim yang dituduh melakukan kekejaman selama perang untuk kemerdekaan Bangladesh tahun 1971 dilakukan dengan dukungan diam-diam dari pihak Perdana Menteri Sheikh Hasina yang memang tidak menyukai mereka.

Tapi bulan ini Sarker bergabung dalam kelompok hak asasi dalam mengkritik penangkapan seorang editor tua pro-oposisi atas dugaan persekongkolan untuk menculik dan membunuh anak Hasina, Sajeeb Wazed.

Sarker menyerukan diakhirinya "taktik politik kotor untuk menindak perbedaan pendapat", mendorong reaksi marah dari Wazed yang mencap sang blogger sebagai orang "oportunis dan pembohong".

Sarker juga baru saja meluncurkan protes terhadap gangguan yang dirasakan dalam hukum dan ketertiban, pembunuhan para blogger dan minoritas dan pencurian memalukan sebesar 81 juta USD di bank sentral. (st/WB)


latestnews

View Full Version