View Full Version
Sabtu, 30 Apr 2016

Dokumen Bocor Ungkap Data Pribadi dan Keahlian Khusus Ratusan Pejuang Islamic State (IS)

SURIAH (voa-islam.com) - Sebuah dokumen bocor baru yang diterbitkan oleh Islamic State (IS) mengungkapkan data pribadi lebih dari ratusan pejuang yang bergabung dalam sebuah kamp pelatihan militer selama bulan Ramadhan pada bulan Juni 2014, Syrian Observer hari Rabu (27/4/2016).

Dokumen elektronik tersebut, yang meliputi informasi rinci mengenai 368 pejuang, menguraikan spesialisasi mereka, kualifikasi, pengalaman umum dan militer mereka, dan bahasa mereka berbicara.

Dokumen berjudul "Database Kamp," adalah bagian dari arsip besar-besaran IS yang diperoleh Zaman al-Wasl, yang mendapatkan nya dari seorang pembelot IS, dan mencat IS sebagai sebuah perusahaan universal raksasa yang melintasi perbatasan, menggambarkan "karyawan" nya dari berbagai negara dan domain kerja yang berbeda untuk menggabungkan mereka dalam satu kesatuan, yang disebut "Khilafah."

File bocor itu mengungkapkan bahwa sekitar 30 persen dari anggota yang terdaftar dalam dokumen itu memiliki pengalaman pertempuran sebelumnya, yang kebenyakan diperoleh saat bertugas di tentara nasional, melalui kehadiran mereka sebelum dalam faksi-faksi aktif di Suriah, atau melalui pengalaman pertempuran di berbagai negara, termasuk Libya, Afghanistan dan Pakistan.

Selain tampaknya spesialisasi biasa, seperti perdagangan, truk mengemudi, menjahit, memasak, bidang lain menarik perhatian lebih besar, seperti orang dari Norwegia bernama Abu Amir al-Russi, seorang pilot helikopter ahli dan penembak jitu. Sebuah catatan dalam kategori "Pengalaman Umum dan Bahasa" berbunyi bahwa dia bisa berbicara bahasa Inggris, Rusia, Norwegia dan sedikit bahasa Arab.

Para pejuang lainnya memiliki pengalaman dalam angkatan bersenjata Cina, Irak, Rusia, Arab Saudi dan telah bertugas di jajaran NATO, sementara seorang pejuang berusia 26 tahun bernama Saifullah dibentuk oleh pengalamannya dalam kejahatan terorganisir di Rusia sebelum bergabung dengan IS.

Di bidang bahasa, sejumlah besar pejuang yang bergabung dalam kamp tersebut kompeten dalam dua bahasa atau lebih.

File itu juga menyatakan bahwa Laith Abu Jihad al-Tunisi, yang tinggal di Kanada selama tiga tahun, mengkhususkan diri dalam rekayasa elektromekanis, setelah mempelajari dan dilatih sebagai montir pesawat selama 11 bulan dan menguasai berbagai seni bela diri. Dokumen tersebut juga mencatat bahwa Laith berbicara lima bahasa, termasuk Perancis, Inggris, Spanyol, Jerman dan Rusia.

Menurut dokumen tersebut, Abu Hamzeh al-Tamimi, seorang Tunisia yang bergabung dengan kamp pelatihan militer IS selama bulan Ramadhan, memegang master dalam ilmu administrasi dan dapat berbicara dalam bahasa Prancis, Jerman dan Inggris.

Dokumen elektronik itu juga menegaskan bahwa Abu al-Yasaa, yang tinggal di Kanada selama 13 tahun, belajar psikologi, sementara anggota lain yaitu Abu Musa al-Kanadi bekerja sebagai insinyur kimia - spesialisasi penting bagi IS dan kegiatannya.

Beberapa militan yang datanya termasuk dalam dokumen itu mengkhususkan diri dalam sejumlah olahraga yang berbeda, dengan anggota bernama Mohammad dari Kirgistan memegang sabuk hitam Taekwondo.

Demikian pula, Abu Yaqin al-Tunisi, Jalaluddin, dan Abu Baro - yang berasal dari Prancis - berlatih gulat Thailand dan gulat. Anggota IS dengan nama panggilan Saifullah al-Shishani (asal Chechnya) menangani pelatihan untuk gulat, yang dilakukan bersama dengan Dawood al-Kazakhstan dan Saiful Islam al-Turki.

Menurut dokumen itu, petinju profesional Jerman Abu Jihad telah mencapai tingkat olahraga maju, menambahkan bahwa anggota Abu Abdullah memegang gelar juara untuk karate di Tatarstan (Rusia). (st/so)


latestnews

View Full Version