View Full Version
Jum'at, 09 Sep 2016

Lebih dari 1,5 Juta Jamaah Haji dari 150 Negara Lebih Telah Tiba di Makkah

MAKKAH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Jutaan umat Islam dari seluruh dunia telah mulai tiba di kota Makkah Arab Saudi menjelang puncak ibadah haji, Aljazeera melaporkan.

Para jemaah dari lebih dari 150 negara mulai berkumpul pada hari Jum'at (9/9/2016) di kota tersebut, salah satu situs paling suci dalam Islam, untuk mempersiapkan lima hari haji yang dimulai pada hari Sabtu, 10 September.

Pelaksanaan ibadah haji tahun ini diperkirakan akan dihadiri oleh lebih dari 1,5 juta jamaah.

Untuk mengatasi masalah keamanan, hampir seribu kamera pengintai baru telah dipasang di Masjidil Haram Makkah, yang akan memantau jumlah kerumunan, dan tempat melempar Jamarat akan dikontrol lebih ketat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Juga untuk pertama kalinya, jamaah akan diberikan gelang elektronik yang menyimpan informasi pribadi dan medis yang akan membantu pihak berwenang memberikan perawatan dan mengidentifikasi orang.

Kedap air dan terhubung ke GPS, perangkat itu juga akan memberikan arahan jamaah waktu-waktu berdoa dan bantuan multibahasa yang akan memandu jamaah seputar berbagai ritual haji.

Haji tahun lalu dirusak oleh insiden desak-desakan yang menewaskan lebih dari 750 orang. Namun, jumlah yang disebutkan oleh negara-negara yang dipulangkan jenazahnya menunjukkan bahwa lebih dari 2.000 orang kemungkin telah meninggal dalam peristiwa itu, menurut kantor-kantor berita.

Insiden itu memperdalam ketegangan antara Riyadh dan Teheran, karena banyak dari jamaah yang tewas adalah warga Iran, yang menurut para saksi "memprovokatori" jamaah lain sehingga terjadinya tragedi tersebut.

Hubungan antara kedua negara mencapai titik terendah baru awal tahun ini ketika mereka gagal mencapai kesepakatan tentang pengaturan bagi warga Iran yang ingin menghadiri pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

Untuk pertama kalinya dalam hampir tiga dekade Iran tidak akan mengirim jemaahnya untuk ibadah haji tahunan di Arab Saudi menyusul gagalnya penandatanganan nota kesepahaman di bulan Mei lalu setelah Riyadh menolak memenuhi beberapa tuntutan "nyeleneh" Teheran termasuk salah satunya memperbolehkan jamaah mereka untuk berdemo. (st/aje


latestnews

View Full Version