View Full Version
Kamis, 22 Sep 2016

Turki Bersumpah Dukung FSA Perangi Islamic State (IS) dan Komunis Kurdi di Suriah Utara

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Ankara telah bersumpah untuk mendukung Tentara Pembebasan Suriah (FSA) berkaitan dengan upaya oposisi yang didukung Turki untuk membersihkan tanah mereka sendiri di Suriah utara baik dari Islamic State (IS) maupun pasukan Kurdi Suriah.

"Tanah-tanah di Suriah utara adalah tanah orang FSA. Orang-orang ini berada pada sikap defensif untuk tanah mereka sendiri; mereka melihat dukungan Turki sebagai sangat penting. Kami memberi mereka dukungan ini dan kami juga akan terus memberikan dukungan," kata Menteri Pertahanan Turki Fikri Isik pada Rabu (21/9/2016).

Isik mengatakan bahwa tujuan mereka adalah bagi FSA untuk membersihkan lahan milik rakyatnya dari Islamic State dan juga Partai Uni Demokrat Kurdi Suriah (PYD) dan sayap militernya, Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), yang Ankara katakan merupakan cabang teroris dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.

"Setiap orang harus tinggal di daerah mereka sendiri," kata Isik.

Turki melancarkan Operasi Perisai Efrat pada 24 Agustus, dengan pasukan mereka sendiri mendukung FSA dengan tujuan membersihkan Suriah utara, yang memiliki perbatasan panjang dengan Turki, dari IS, serta PYD dan YPG.

Turki membantu merebut Jarablus Suriah dan al-Ra'i dari IS dalam lingkup operasi ini.

Pada tanggal 19 September, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan al-Bab adalah target berikutnya dalam lingkup operasi anti-IS yang Turki diluncurkan sekitar satu bulan yang lalu.

Al-Bab terletak sekitar 30 kilometer dari distrik Elbeyli provinsi Kilis Turki.

Menanggapi pertanyaan berkaitan dengan laporan bahwa Turki akan mengerahkan pasukan infantri sendiri dari Angkatan Darat Turki di Suriah, Isik mengkalim Turki tidak akan mengerahkan infanteri sendiri di Suriah tetapi akan menggunakan pejuang oposisi Suriah yang Ankara didukung.

"Perencanaan kami saat ini adalah bahwa kita akan melakukan operasi dengan pejuang FSA. Dengan demikian, kita tidak berencana untuk bergabung dengan operasi ini dengan infantri kita sendiri," kata Isik. (st/Orient)


latestnews

View Full Version