View Full Version
Sabtu, 01 Oct 2016

Warga Palestina Kecam Kehadiran Presiden Mahmoud Abbas di Penguburan Shimon Perez

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Ratusan orang di wilayah Jalur Gaza yang diblokade Zionis Israel telah menggelar demonstrasi menentang rezim Israel dan untuk memprotes partisipasi Presiden Palestina Mahmoud Abbas di penguburan mantan presiden Israel Shimon Peres.

Para pengunjuk rasa di Kota Gaza membakar gambar Presiden AS Barack Obama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Shimon Peres, yang mati pada usia 93 awal pekan ini setelah menghabiskan hampir dua pekan dalam keadaan koma diinduksi secara medir setelah stroke berat.

Mereka juga menyemprotkan cat pada bendera Israel di jalan dengan kalimat bahasa Arab, "Kematian bagi Israel."

Para demonstran menekankan bahwa Abbas tidak seharusnya menghadiri penguburan Peres di Yerusalem al-Quds pada hari sebelumnya.

"Kami menentang partisipasi delegasi Palestina di pemakaman Peres, karena Peres adalah pembunuh anak-anak Gaza dan ia membuat banyak perang dan pembantaian terhadap anak-anak kita dan orang-orang kami di Jalur Gaza," kata seorang pengunjuk rasa, yang diidentifikasi sebagai Abu Mu'min.

Gerakan perlawanan Palestina Hamas sebelumnya telah meminta Abbas untuk tidak menghadiri pemakaman, mengatakan langkah tersebut akan mendorong pihak Arab lainnya untuk bergerak ke arah normalisasi hubungan dengan rezim Tel Aviv, dan akan menghancurkan upaya untuk menumbuhkan persatuan di antara faksi-faksi Palestina.

 "Kami mengutuk belasungkawa Abbas untuk Shimon Peres dan menganggap bahwa mengabaikan darah para syuhada dan penderitaan rakyat Palestina," kata Hamas.

Sheba Medical Center di Tel Aviv mengumumkan kematian Peres pada pukul di 00:00 GMT hari Rabu.

Selain sebagai presiden, Peres juga pernah menjabat sebagai menteri rezim Israel untuk urusan militer, menteri luar negeri dan perdana menteri.

Selama masa jabatannya sebagai presiden sejak 2007-2014, Jalur Gaza menyaksikan dua perang skala penuh yang merenggut nyawa secara total lebih dari 3.700 warga Palestina.

Sementara saat menjabat sebagai perdana menteri pada tahun 1996, militer Israel menyerang sebuah kompleks PBB di dekat desa Lebanon selatan Qana, menewaskan 106 orang dan melukai sekitar 116 orang, yang berlindung di lokasi.

Sebagai direktur jenderal kementerian urusan militer di tahun 1950-an, Peres juga mengawasi pengembangan program senjata nuklir Israel dengan bantuan dari Prancis.

Israel hingga kini diperkirakan masih menyimpan persediaan sekitar 200-400 hulu ledak nuklir. (st/ptv)


latestnews

View Full Version