View Full Version
Senin, 17 Oct 2016

Niger Sebut Penculik Pekerja Bantuan Asal AS Kemungkinan Kelompok Jihad Mujao

NIAMEY, NIGER (voa-islam.com) - Seorang pekerja bantuan AS yang diculik di Niger kemungkinan ditahan oleh jihadis dari Gerakan untuk Tauhid dan Jihad di Afrika Barat (Mujao), menteri dalam negeri negara itu, mengatakan hari Ahad (16/10/2016).

Jeffery Woodke - warga Amerika pertama yang diculik di negara Afrika barat - ditangkap di bawah todongan senjata dari rumahnya di pusat kota Abalak Jum'at.

Menteri Dalam Negeri Mohamed Bazoum mengatakan kepada AFP bahwa pasukan Niger telah melacak para penculik melintasi perbatasan ke Mali, menuju wilayah Menaka yang dikendalikan oleh Al-Qaidah Mujao.

"Dia mungkin diculik oleh Mujao atau diserahkan kepada Mujao oleh mereka yang menculik," kata Bazoum melalui telepon.

"Kami tidak memiliki kontak dengan Mujao, yang merupakan organisasi teroris," tambahnya.

Bazoum mengatakan sebelumnya bahwa Woodke telah tinggal di daerah Abalak sejak tahun 1992 bekerja untuk JEMED, sebuah kelompok bantuan yang membantu masyarakat Tuareg setempat.

Seorang warga setempat yang mengenalnya menggambarkan dia sebagai orang yang "berintegrasi sempurna dengan populasi" berbicara bahasa Tamasheq Tuareg serta Fula dan Arab dengan lancar.

"Kami mencoba berkali-kali untuk membuat dia meninggalkan daerah itu karena ia lebih terbuka dari sebelumnya, tapi dia menolak, mengatakan dia tidak takut," kata warga pada kondisi anonimitas.

Penculik Woodke menyerbu ke rumahnya di sekitar pukul 9 malam pada hari Jum'at, menewaskan seorang pengawal dan anggota pengawal nasional sebelum menawan pekerja bantuan itu dan menuju ke barat.

Mujao telah menculik beberapa orang asing di wilayah bergolak termasuk di Mali dan Aljazair.

Utara Mali jatuh di bawah kendali kelompok jihad Al-Qaidah pada 2012. Intervensi militer yang dipimpin Prancis  mendorong mereka keluar, tapi sejumlah bagian negara itu tetap di luar kendali pemerintah dan dibanjiri dengan kelompok-kelompok bersenjata.

Perbatasan panjang keropos Niger membuatnya sesekali rentan terhadap kekerasan bersenjata di negara-negara tetangga.

Pekan lalu, 22 tentara Niger tewas ketika orang-orang bersenjata yang telah melakukan perjalanan dari Mali melancarkan serangan terhadap kamp pengungsi di kota Tazalit.

Niger juga menghadapi serangan konstan di sebelah tenggara dari kelompok jihad Nigeria Boko Haram.

Wilayah Tahoua, di mana penculikan Jumat berlangsung, bertetangga dengan wilayah Agadez di mana AS memiliki pangkalan militer yang digunakan untuk meluncurkan drone mata-mata yang menargetkan kelompok jihad.

Sebuah sumber keamanan senior mengatakan kepada AFP penculikan itu terjadi sebagai kejutan, karena "orang Amerika tidak membayar uang tebusan".

Pada bulan Januari 2011, dua orang Prancis diculik dari sebuah restoran di Niamey dan tewas tak lama setelah itu selama upaya penyelamatan.

Tahun sebelumnya, lima karyawan perusahaan energi Prancis Areva diculik oleh Al-Qaidah di Magreb Islam (AQIM) dari tambang uranium di Arlit, utara negara itu.

Empat orang itu dibebaskan pada 2013 setelah pembebasan tehadap satu-satunya sandera perempuan sebelumnya. (st/AFP)


latestnews

View Full Version