View Full Version
Selasa, 25 Oct 2016

Tentara Myanmar Usir 2000 Muslim Rohingya dari Desa Mereka di Rakhine

RAKHINE, MYANMAR (voa-islam.com) - Tentara Myanmar telah memaksa sekitar 2.000 Muslim Rohingya pergi meninggalkan rumah-rumah mereka di sebuah desa, sebagai bagian dari tindakan keras yang terus berlanjut terhadap minoritas teraniaya tersebut.

Sumber-sumber mengatakan penjaga perbatasan pada hari Ahad (23/10/2016) pergi ke desa Kyee Kan Pyin, di wilayah tengah Mandalay, dan mengusir sekitar 2.000 warga desa itu, memberi mereka sedikit waktu untuk mengumpulkan barang-barang rumah tangga dasar.

Para penduduk desa dipaksa untuk dua malam berturut-turut untuk tinggal dan bersembunyi di sawah tanpa tempat tinggal.

"Saya ditendang keluar dari rumah saya kemarin sore, sekarang saya tinggal di sawah di luar desa saya dengan sekitar 200 orang termasuk keluarga saya, saya menjadi tunawisma," kata seorang pria Rohingya dari desa yang digerebek.

"Setelah tentara tiba di desa kami, mereka mengatakan bahwa jika kita semua tidak pergi, mereka akan menembak kami," tambahnya.

Saksi dan tetua masyarakat Rohingya telah mengkonfirmasi laporan itu.

Seorang juru bicara pemerintah Myanmar mengklaim pemerintah tidak dapat menghubungi siapa pun di daerah karena itu adalah "zona merah" yang dioperasikan secara militer

Langkah ini diyakini telah dilakukan setelah para pejabat polisi Myanmar mengumumkan bahwa serangan pada tiga pos polisi di sepanjang perbatasan barat negara itu dengan Bangladesh pada 9 Oktober telah merenggut nyawa sedikitnya dua petugas polisi sementara enam lainnya masih belum ditemukan. Serangan itu kemudian disalahkan pada kelompok minoritas.

Rakhine, rumah bagi sekitar satu juta anggota masyarakat minoritas Muslim Rohingya, telah menjadi tempat kekerasan komunal sejak 2012. Banyak dari Muslim telah tewas sementara puluhan ribu lainnya terpaksa mengungsi akibat serangan oleh teroris Budha. Muslim Rohingya sebagian besar tinggal di kamp-kamp dalam situasi yang mengerikan.

Rohingya tidak memiliki faksi militan yang berjuang untuk mereka tetapi polisi di Myanmar dan Bangladesh telah menyalahkan sejumlah serangan di masa lalu pada umat Islam.

Lebih dari 1,3 juta Muslim Rohingya di Myanmar menghadapi diskriminasi, termasuk pembatasan pada gerakan mereka, ukuran keluarga dan akses ke pekerjaan.

Myanmar menolak kewarganegaraan penuh untuk penduduk Rohingya di negara itu. Menurut PBB, Muslim Rohingya adalah salah satu minoritas yang paling teraniaya di dunia.

Kekerasan terhadap Muslim Rohingya di Myanmar telah memicu masuknya pengungsi ke negara-negara tetangga, yaitu Thailand, Malaysia dan Indonesia. (st/ptv)


latestnews

View Full Version