View Full Version
Jum'at, 28 Oct 2016

Turki Tahan 45 Pilot Tempur Atas Dugaan Terkait Gulen

KONYA, TURKI (voa-islam.com) - Polisi Turki pada hari Kamis (27/10/2016) menahan 45 pilot angkatan udara dalam operasi polisi terbaru yang berkaitan dengan investigasi kudeta yang gagal oleh militer pemberontak pada bulan Juli, kantor berita yang dikelola negara Anadolu mengatakan.

Operasi itu menargetkan para tersangka pengikut cendekiawan yang berbasis di AS Fethullah Gulen, yang Ankara salahkan untuk kudeta tersebut, berfokus pada sebuah pangkalan udara di provinsi Konya dan tersebar di 17 provinsi, kata lembaga itu.

Jaksa juga mengeluarkan surat perintah penahanan untuk 71 letnan dan dua kolonel, katanya. laporan media lainnya mengatakan lebih dari 200 tentara dan warga sipil telah ditahan dalam operasi terkait kudeta pada hari Kamis.

Jaksa tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar.

Kudeta gagal 15 Juli, di mana tentara nakal mengkomandoi jet tempur dan tank dalam upaya untuk merebut kekuasaan, dan pembersihan berikutnya telah mengguncang angkatan bersenjata Turki, yang terbesar kedua di NATO, ketika mereka melawan Islamic State (IS) dan militan Kurdi di Turki, Suriah dan Irak.

Mereka yang ditahan pada Kamis dituduh melakukan "pemberontakan bersenjata melawan Republik Turki" dan menjadi anggota dalam apa yang disebut Ankara Organisasi Teroris Fetullah, kata kantor berita swasta Dogan. Mereka menjadikan jumlah pilot yang diberhentikan atau ditangkap dalam penyelidikan kudeta menjadi 300 orang.

Pemerintah sedang bekerja  untuk menutupi kekurangan mendadak dalam jumlah pilot angkatan udara dan akan berusaha untuk menarik kembali pilot dari penerbangan sipil, koran Haberturk, melaporkan Kamis.

Polisi pekan lalu menahan 47 tentara dalam operasi serupa terfokus pada markas Konya, 29 diantaranya kemudian diserahkan ke tahanan, kata Dogan. Pada hari Rabu, Ankara mengatakan telah mengganti tiga perempat dari kepala polisi provinsi sebagai bagian dari tindakan keras.

Para pejabat Turki mengatakan kementerian dalam negeri menggenjot upaya untuk membersihkan kepolisian dan lembaga negara setelah janji dari menteri baru, Suleyman Soylu, pada Agustus yang dilihat sebagai dekat dengan Presiden Tayyip Erdogan.

Pemerintah Turki telah ditangguhkan lebih dari 12.000 petugas polisi atas dugaan terkait ke Gulen.

Dari 12.801 yang diskors dari tugas sebagai bagian dari penyelidikan ke dalam upaya kudeta, 2523 adalah kepala polisi, kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan pada awal Oktober. Secara total, Turki memiliki sekitar 270.000 petugas polisi.

Puluhan ribu orang di sektor peradilan, layanan pendidikan sipil, militer dan telah ditangguhkan, sementara 32.000 tersangka telah ditempatkan di bawah tahanan atas tuduhan terkait ke gerakan tersebut. (st/MEE)


latestnews

View Full Version