View Full Version
Kamis, 19 Jan 2017

Rezim Abdel Fattah Al-Sisi Masukan Legenda Sepak Bola Mesir ke Dalam Daftar Teror

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Pemerintah Mesir telah memasukkan nama mantan legenda sepak bola negara itu ke dalam daftar teror kontroversial.

Pejabat pengadilan mengumumkan daftar hitam tersebut pada hari Rabu (18/1/2017) dan memasukkan Mohamed Aboutrika, yang telah memenangkan gelar tahunan Pemain Terbaik Afrika selama empat kali, ke dalam daftar.

Aboutrika adalah salah satu dari atlet terbesar sepanjang masa Mesir. Dia dituduh memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, partai politik terbesar di negara itu, yang saat ini dilarang oleh pemerintah. Puluhan ribu orang telah dipenjara atas tuduhan yang sama saat pengadilan telah menjatuhkan hukuman berat kepada para pendukung dan simpatisan Ikhwanul Muslimin.

Daftar ini berisi 1.500 nama, termasuk anggota senior Ikhwanul Muslimin. Di antara mereka adalah mantan Presiden Muhammad Mursi, yang digulingkan dalam kudeta militer yang dipimpin oleh mantan kepala angkatan bersenjata dan saat ini Presiden Abdel Fattah el-Sisi pada tahun 2013.

Mereka yang masuk dalam daftar hitam sebagai teroris menjadi subjek pada larangan perjalanan dan menghadapi pembekuan aset, menurut hukum semena-mena yang disahkan pada tahun 2015, yang telah menarik kecaman luas dari dunia internasional.

Aboutrika mendukung upaya Mursi untuk menjadi presiden Mesir yang dipilih pertama kali lewat pemilu. Pensiunan pesepakbola, yang saat ini berusia 38 tahun, membantah tuduhan menyediakan dana untuk Ikhwan Muslimin.

Pengacaranya mengatakan pada hari Rabu bahwa keputusan oleh Pengadilan Kriminal Mesir adalah melawan hukum.

Mohamed Osman mengatakan Aboutrika belum dihukum atau diberi pemberitahuan resmi atas dakwaan terhadap dirinya, menambahkan bahwa ia akan mengajukan banding atas keputusan itu.

Legenda sepak bola menghadapi pembekuan aset  terlebih dulu oleh sebuah komite pemerintah pada tahun 2015. Sebuah putusan pengadilan kemudian seharusnya mencabut pembeku tersebut meskipun Osman mengatakan larangan itu masih berlaku.

Aboutrika, yang dijuliki sebagai "Penyihir" untuk banyak orang Mesir, saat ini berada di Gabon, di mana Piala Afrika berlangsung. Osman tidak akan menguraikan apakan kliennya akan kembali ke Mesir untuk menghadapi tuduhan baru tersebut. (st/ptv)


latestnews

View Full Version