View Full Version
Rabu, 01 Mar 2017

Erdogan Sebut Turki Akan Serang Kota Manbij di Suriah yang Dikuasai Komunis Kurdi

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki mengatakan bahwa setelah pasukannya menyelesaikan operasi mereka di al-Bab Suriah, mereka akan bergerak menuju kota Manbij yang dipegang Kurdi.

"Sekarang saatnya untuk Manbij, yang merupakan milik orang-orang Arab, bukan PYD atau YPG," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (28/2/2017).

Pihak berwenang Turki lebih dulu mengumumkan penangkapan al-Bab bulan lalu. Mereka telah membuat klaim serupa setidaknya dua kali sejak itu. Menurut Erdogan, kota ini hampir dibersihkan dari Islamic State (IS).

Pada bulan Agustus 2016, Turki mulai intervensi militer besar di Suriah, dijuluki "Efrat Shield," mengirim tank dan pesawat tempur melintasi perbatasan. Ankara mengklaim bahwa kampanye militer itu bertujuan mendorong IS dari perbatasan Turki dengan Suriah dan menghentikan kemajuan pasukan Kurdi.

Pasukan Komunis Kurdi, terutama Partai Uni Demokratik, juga dikenal sebagai PYD, dan sayap militernya YPG, merebut kota Suriah utara Manbij dari IS tahun lalu dengan bantuan koalisi pasukan AS. Mereka sekarang sedang mengendalikan hampir semua perbatasan utara seluruh Suriah dengan Turki.

Ankara mengatakan PYD memiliki hubungan dengan kelompok Komunis teroris Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah berjuang untuk wilayah otonomi Kurdi di Turki sejak tahun 1980-an.

Erdogan juga mencatat bahwa Turki ingin bekerja sama dengan sekutu-sekutunya ke arah membebaskan Irak dari IS dan membebaskan kubu IS di Suriah, Raqqa, tetapi tidak akan bekerja sama dengan PYD atau YPG yang didukung AS. "Jika sekutu kita benar-benar tulus, kami katakan kepada mereka: Kami akan bertindak dengan Anda selama kita membersihkan Raqqa dari Daesh dan memberikannya kembali kepada pemilik aslinya," katanya menyebut akronim dari Islamic State.

Dia menekankan bahwa ia telah berkali-kali meminta AS untuk menghentikan dukungannya kepada pasukan Kurdi di Suriah, terutama yang disebut Tentara Demokratik Suriah (SDF), yang merupakan koalisi dari pejuang sekuler Arab dan dan lebi dominan pasukan Kurdi YPG.

"Hal ini jelas tidak mungkin bagi kita untuk setuju atau bertindak bersama-sama dengan PYD atau YPG ... Seseorang tidak bisa mengatakan ada teroris yang baik dan teroris buruk, dan kita tidak akan pernah mencoba untuk menggunakan satu kelompok teroris (YPG) melawan yang lain," tambahnya.

SDF meluncurkan kampanye untuk merebut Raqqa pada bulan November 2016 dan menguasai beberapa daerah sampai lembah Efrat. (st/ptv)


latestnews

View Full Version