View Full Version
Senin, 06 Mar 2017

Erdogan: Politisi Jerman Harus Diadili Karena Lindungi Teroris

ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan hari Ahad (5/3/2017) bahwa para pejabat dan politisi Jerman harus diadili kareba membantu dan bersekongkol dengan teroris.

Berbicara dalam sebuah acara di Yahya Kemal Beyatlı Cultural Center di Kucukcekmece Istanbul, Erdogan mengatakan: "Mereka menampung seorang teroris yang dijatuhi hukuman lima tahun sepuluh bulan di istana presiden mereka. Apakah ini yang Anda pahami dari demokrasi.?" tanya Erdogan, mengacu kepada Can Dündar, seorang wartawan yang dihukum karena mengekspos rahasia negara selama kasus truk MIT (Organisasi Intelijen Nasional).

Pada bulan Januari 2014, beberapa truk dihentikan oleh pasukan gendarmerie lokal di selatan provinsi Adana dan Hatay dengan alasan bahwa truk-truk itu penuh dengan amunisi, meskipun undang-undang keamanan nasional yang melarang pemeriksaan tersebut.

Kementerian Dalam Negeri Turki mengatakan pada saat itu truk-truk tersebut menyampaikan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Turkmen di negara yang dilanda perang Suriah.

Selain bantuan kemanusiaan, truk itu juga membawa amunisi di Suriah utara. Presiden Erdogan berulang kali menyatakan bahwa amunisi itu akan diberikan pada masyarakat Bayırbucak Turkmen untuk memperkuat pertahanan mereka terhadap serangan rezim Assad.

Presiden Erdogan juga mengecam para pejabat Jerman karena menyembunyikan para anggota organisasi teroris Fetullah (FETO), para pengikut Fetullah Gulen, cedekiawan Turki yang berbasis di AS yang diduga mendalangi kudeta gagal 15 Juli tahun lalu.

Erdogan juga menuduh Jerman sebelumnya pada hari yang sama melakukan prakterk yang mengingatkan pada era Nazi setelah negara itu melarang menteri dan pejabat pemerintah Turki menghadiri unjuk rasa perkumpulan komunitas Turki, yang diselenggarakan sebagai bagian dari kampanye referendum reformasi konstitusi yang dijadwalkan pada 16 April.

Sejak awal 2017, Jerman mengadopsi sikap yang lebih keras dalam kebijakannya pada Turki, yang pada beberapa kesempatan telah dikecam oleh para pejabat dan pemimpin politik Turki yang juga memperingatkan pihak berwenang Jerman bahwa keputusan mereka mungkin memiliki dampak yang dramatis pada hubungan bilateral.

Awal tahun ini, Jerman menuduh imam Turki yang bertugas di Jerman sebagai seorang mata-mata. Negara itu juga menjadi tuan tumah acara dan rapat umum yang diselenggarakan oleh PKK, kelompok bersenjata yang Ankara dan Berlin pertimbangkan sebagai organisasi teroris, dan mengasingkan para pejabat Turki, ketika Kanselir Angela Merkel menggunakan ungkapan "terorisme Islam "saat konferensi pers dengan Erdogan yang hadir pada 2 Februari. (st/tds)


latestnews

View Full Version