View Full Version
Senin, 13 Mar 2017

8 Polisi Afghanistan Tewas Diracun Penyusup Taliban di Zabul

ZABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Delapan polisi Afghanistan diracun dan dibunuh oleh rekan-rekan mereka di pangkalan mereka di bagian selatan negara itu, kata para pejabat Sabtu, yang terbaru dalam serangan yang disebut dilakukan oleh "orang dalam", The New Arab melaporkan hari Ahad (12/3/2017).

Serangan yang terjadi di distrik Nawshar provinsi Zabul selatan pada Jumat malam, diklaim oleh Taliban.

"Penyusup pertama meracuni rekan-rekan mereka dan kemudian menembak mati mereka," kata juru bicara provinsi Gul Islam Seyal kepada AFP, menambahkan bahwa para penyerang meloloskan diri dari daerah itu dengan mengambil semua senjata dan amunisi dari markas.

Gubernur Zabul Bismillah Afghanmal mengatakan mereka telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut.

Sementara itu, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan dalam sebuah pesan kepada media bahwa kelompok "penyusup" Taliban melakukan serangan itu.

Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah pejuang Islamic State (IS) yang berpakaian seperti dokter menyerbu rumah sakit militer terbesar di negara itu, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 12 orang lainnya.

Yang disebut -serangan penyusup - ketika tentara dan polisi Afghanistan yang diduga terkait Taliban menembakkan senjata mereka pada rekan-rekan mereka atau pada pasukan internasional - telah menjadi masalah besar selama perang panjang lebih dari 15 tahun.

Serangan tersebut telah melemahkan semangat dan menyebabkan ketidakpercayaan mendalam di dalam jajaran keamanan.

Dalam insiden serupa bulan lalu, seorang polisi Afghanistan terkait dengan Taliban menembak mati 11 rekannya di sebuah pos pemeriksaan di provinsi tetangga Helmand.

September lalu, dua tentara Afghanistan dengan link Taliban juga menewaskan sedikitnya 12 dari rekan-rekan mereka karena mereka tidur di provinsi utara Kunduz.

Kekerasan yang meningkat menggarisbawahi meningkatnya ketidakamanan di Afghanistan menyusul perjuangan bersenjata Taliban.

Negara ini sedang memperkuat diri untuk menghadapi musim pertempuran sengit di musim semi melawan Taliban ketika tawaran berulang kali dari pemerintah untuk memulai perundingan perdamaian dengan kelompok pejuang Islam Afghanistan itu telah ditolak mentah-mentah.

Pasukan Afghanistan, yang sudah dihantui oleh banyaknya jumlah korban jiwa, desersi dan "tentara hantu" yang tetap digaji, telah berjuang sangat keras untuk mengendalikan Taliban sejak pimpinan AS pasukan NATO mengakhiri misi tempur mereka pada Desember 2014. (st/TNA)


latestnews

View Full Version