View Full Version
Selasa, 14 Mar 2017

Pelapor PBB: Myanmar Berusaha Usir Muslim Rohingya

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Pelapor khusus PBB tentang Myanmar telah menyatakan keprihatinan bahwa negara Asia Tenggara itu mungkin berusaha untuk "mengusir" semua anggota komunitas Rohingya Muslim dari wilayahnya.

Berpidato pada Dewan HAM PBB di kota Swiss Jenewa pada Senin (13/3/2017), Yanghee Lee memperingatkan bahwa pembersihan penuh bisa menjadi tujuan akhir dari penganiayaan dan kekerasan mengerikan yang dilakukan terhadap Muslim Rohingya.

Lee, yang mengunjungi Myanmar dua kali dalam satu tahun terakhir, mengatakan bahwa negara itu masih membuat hidup Muslim Rohingya sulit dengan melakukan survei rumah tangga dan pembongkaran rumah di negara bagian Rakhine bermasalah.

"Melakukan survei rumah tangga - di mana mereka yang tidak hadir dapat dicoret dari daftar yang bisa menjadi satu-satunya bukti hukum dari status Myanmar - menunjukkan pemerintah mungkin mencoba untuk mengusir penduduk Rohingya dari negara tersebut sama sekali. Saya sangat berharap bahwa ini bukan kasus tersebut."

Sebuah aksi biadab selama empat bulan pada kelompok minoritas paling teraniaya di dunia itu telah menyaksikan sekitar 75.000 Muslim Rohingya melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh, di mana Lee mengatakan ia telah mendengar "laporan demi laporan mengerikan."

"Saya mendengar tuduhan demi tuduhan dari peristiwa mengerikan seperti ini - menggorok tenggorokan, penembakan tanpa pandang bulu, pembakaran rumah dengan orang-orang diikat dalam dan melemparkan anak yang sangat muda ke dalam api, serta pemerkosaan berkelompok dan kekerasan seksual lainnya," katanya.

Di tempat lain dalam sambutannya, Lee juga mendorong penyelidikan tingkat tinggi untuk kekerasan terhadap komunitas minoritas Muslim.

Rakhine telah berada di bawah pengepungan militer sejak Oktober 2016 menyusul sebuah serangan di sebuah pos polisi yang disalahkan pada Rohingya.

Kekerasan terhadap Rohingya merupakan pukulan bagi upaya oleh pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi untuk mencapai kesepakatan damai yang komprehensif dengan etnis-etnis minoritas di negara itu. (st/ptv)


latestnews

View Full Version