View Full Version
Rabu, 19 Apr 2017

Krisis Pangan Melanda Beberapa Negara Afrika dan Yaman

AFRIKA (voa-islam.com) - Krisis kelaparan massal melanda empat negara di Afrika dan semenanjung Arab, diantaranya, Nigeria, Somalia, Sudan Selatan dan Yaman – dalam waktu singkat kelaparan massaal ini meningkat drastis karena kekeringan dan konflik yang terjadi di negara-negara tersebut, jelas  badan pengungsi PBB.

Sekitar 20 juta orang tinggal di wilayah yang mengalami kegagalan panen parah yang mengakibatkan tingkat kekurangan gizi meningkat, khususnya di kalangan anak-anak, laporan UNHCR pada hari Selasa, (11/4/2017).

Di Sudan Selatan saja, PBB menyatakan kelaparan sudah melanda dibeberapa wilayah tersebut sejak bulan Februari - "Ditambah sekitar satu juta orang saat ini diambang kelaparan", kata Adrian Edwards, Juru bicara UNHCR.

"Kami telah meningkatkan peringatan lebih lanjut pada hari ini bahwa risiko kematian massal akibat kelaparan  di Tanduk Afrika (Somalia), Yaman dan Nigeria meningkat."

Pada hari Selasa, , Edwards mengatakan kepada Al Jazeera dari Jenewa bahwa kehidupan akan hilang jika bantuan tidak datang.

Bencana harus segera dicegah, dampak kelaparan ini mungkin lebih buruk dari tahun 2011 ketika itu sekitar 260.000 orang meninggal karena kelaparan di Tanduk Afrika, setengah dari mereka adalah anak-anak,

"Tragedi ini akan cepat menjadi sebuah keniscayaan", katanya.

Konflik kekerasan dan meningkatkan pengungsian telah menambah persoalan kekurangan pangan di banyak tempat, jelas Edwards, krisis kemanusiaan dan kekeringan di Tanduk Afrika ini bisa lebih parah dari 2011 yang telah menewaskan 260.000 orang.

UNHCR memperluas operasinya namun terkendala kekurangan dana yang parah, dengan memperoleh dana hanya 11 persen untuk tiga negara.

Secara keseluruhan PBB telah menggelontorkan dana $ 4.4 Milyar untuk empat negara pada akhir April, tetapi dana yang keluar hanya sekitar $ 984 juta atau 21 persen sampai saat ini, kata Jens Laerke dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA). [nilufar/syahid/voa-islam.com]

Sumber: Aljazeera


latestnews

View Full Version