View Full Version
Jum'at, 05 May 2017

Penasihat Erdogan Peringatkan Pasukan AS yang Berbasis di Suriah Bisa Jadi Target Serangan Turki

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Seorang penasihat utama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memperingatkan bahwa pasukan AS yang ditempatkan di sepanjang perbatasan Suriah dengan pasukan Kurdi dapat diserang oleh negara tersebut.

Ilnur Cevik mengatakan dalam sebuah wawancara radio dengan media Turki pada hari Rabu (3/5/2017) bahwa kendaraan militer AS yang berpatroli di perbatasan dengan sekutu Kurdi mereka berisiko mendapat tembakan, media setempat melaporkan.

Turki pekan lalu mengebom target-target Unit Perlindungan Rakyat Kurdi [YPG] di Suriah, yang menghasilkan kemurkaan sekutu NATO mereka di Washington.

"Jika teroris PKK tetap melakukan tindakan mereka di Turki ... seperti yang Anda tahu mereka menyusup dari Suriah utara," kata Cevik, merujuk pada Partai Pekerja Kurdistan [PKK yang dilarang.

"Jika mereka pergi terlalu jauh, kita tidak akan peduli dengan kendaraan lapis baja AS dan mungkin beberapa roket akan menghantam mereka secara tidak sengaja," tambahnya.

Ankara telah menganggap YPG sebagai organisasi teror dan cabang PKK Suriah, yang telah melakukan pemberontakan sejak tahun 1984 di Turki yang telah menyebabkan puluhan ribu orang tewas.

Cevik, bagaimanapun, dengan cepat mengeluarkan klarifikasi atas komentarnya.

"Turki tidak akan pernah dan tidak akan pernah memukul sekutunya di manapun dan itu termasuk AS di Suriah," dia tweet pada hari yang sama.

Namun, penasihat utama tersebut menegaskan bahwa pasukan AS "melindungi teroris" di Suriah dalam sebuah tindakan yang "mengasingkan orang-orang Turki".

Juru bicara Pentagon Eric Pahon mengecam komentar tersebut sebagai "tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diterima", yang menekankan bahwa pasukan Turki dan Suriah Kurdi adalah "sekutu paling terpercaya dalam perang melawan kelompok negara Islam".

YPG telah dilihat oleh AS sebagai sekutu terbaik di lapangan dalam perang melawan Islamic State (IS) di Suriah dan Trump telah mewarisi sebuah kebijakan dari Barack Obama yang secara aktif mendukung kelompok tersebut.

AS telah mendukung pembentukan pasukan Tentara Demokratik Suriah [SDF], yang didominasi oleh YPG tapi juga termasuk pejuang Arab, namun Ankara berpendapat bahwa ini hanyalah sebuah front untuk kelompok Kurdi.

Pekan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Ankara "sangat sedih" dengan rekaman yang menunjukkan kendaraan militer AS yang beroperasi di dekat perbatasan dengan pasukan YPG.

Washington telah mengirim kendaraan militer dengan bendera AS ke sisi Syria dari perbatasan yang disertai pejuang YPG untuk melakukan patroli, dalam sebuah upaya nyata untuk mencegah serangan Turki lebih lanjut terhadap kelompok Komunis tersebut. (st/TNA)


latestnews

View Full Version