View Full Version
Jum'at, 12 May 2017

Pejabat Intelijen AS: Situasi Politik dan Keamanan di Afghanistan Memburuk sampai 2018

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Situasi keamanan di Afghanistan akan semakin memburuk bahkan meski ada sedikit peningkatan dalam dukungan militer AS untuk negara yang dilanda perang tersebut, kata pejabat intelijen tertinggi Amerika Serikat pada hari Kamis (11/5/2017).

Unit-unit tentara Afghanistan mundur, dan dalam beberapa kasus terpaksa kabur meninggalkan basis-basis mereka yang lebih tersebar dan di pedesaan, dan pemerintah bisa mengendalikan atau mempengaruhi hanya 57 persen negara tersebut, menurut perkiraan militer AS sejak awal tahun ini.

"Komunitas intelijen menilai bahwa situasi politik dan keamanan di Afghanistan hampir dapat dipastikan memburuk sampai tahun 2018, bahkan dengan sedikit peningkatan bantuan militer oleh Amerika Serikat dan mitranya," kata Direktur Intelijen Nasional Dan Coats dalam sidang Senat.

Pada bulan Februari, Jenderal Angkatan Darat John Nicholson, komandan AS di Afghanistan, mengatakan bahwa dia memerlukan beberapa ribu lebih pasukan internasional untuk memecahkan kebuntuan dengan Taliban.

Reuters melaporkan pada akhir April bahwa pemerintahan Trump sedang melakukan peninjauan kembali terhadap Afghanistan dan membicarakan seputar pengiriman antara 3.000 hingga 5.000 pasukan AS dan koalisi ke Afghanistan.

Perundingan mencakup memberi lebih banyak wewenang kepada pasukan di lapangan dan melakukan tindakan yang lebih agresif terhadap pejuang Taliban. Hal ini dapat memungkinkan penasihat AS untuk bekerja dengan pasukan Afghanistan di bawah tingkat korps, yang berpotensi membuat mereka lebih dekat untuk berperang, kata seorang pejabat Amerika.

Dalam sidang yang sama, kepala Badan Intelijen Pertahanan mengatakan bahwa situasi akan semakin buruk kecuali pelatih militer AS bekerja dengan tentara Afghanistan lebih dekat ke garis depan, jumlah mereka meningkat dan ada lebih banyak intelijen dan pengawasan.

Beberapa perwira Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka mempertanyakan manfaat pengiriman lebih banyak tentara ke Afghanistan karena jumlah yang sesuai secara politis tidak akan cukup untuk mengubah arus, apalagi menciptakan stabilitas dan keamanan. Sampai saat ini, lebih dari 2.300 tentara Amerika telah terbunuh dan lebih dari 17.000 terluka.

Pemerintahan Ashraf Ghani yang didukung oleh AS masih terkendala oleh korupsi dan terbagi oleh faksi-faksi yang setia pada kelompok kuat politik yang pendukung utamanya sering dimotivasi oleh kesetiaan etnis, keluarga, dan regional.

Coats mengatakan bahwa Afghanistan akan berjuang untuk mengurangi ketergantungannya pada masyarakat internasional "sampai berhasil memadamkan pemberontakan atau mencapai kesepakatan damai dengan Taliban." (st/Reuters)


latestnews

View Full Version