View Full Version
Senin, 22 May 2017

Di Riyadh, Trump Minta Para Pemimpin Muslim Perangi Teroris

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Presiden AS Donald Trump pada Ahad kemarin (21/5/2017) meminta negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim untuk "secara jujur" melawan ideologi ekstrem dan kelompok teroris.

Berbicara di KTT Arab Islam-Amerika di Riyadh, Trump mendesak para pemimpin Muslim untuk mengusir para ekstrimis. "Usir mereka dari tempat ibadah Anda, usir mereka dari komunitas Anda, usir mereka dari tanah suci Anda."

"Setiap negara memiliki kewajiban mutlak untuk memastikan bahwa teroris tidak menemukan pijakan di tanah mereka," katanya, seperti dilansir Anadolu Agency.

Trump menyebut perang melawan ekstremis sebagai pertempuran "antara yang baik dan yang jahat," sembari menambahkan bahwa perang melawan terorisme bukanlah pertempuran antara agama yang berbeda, sekte yang berbeda, atau peradaban yang berbeda.

"Teroris tidak menyembah Tuhan, mereka menyembah kematian," tegasnya.

"Tidak ada koeksistensi dengan kekerasan ini. Setiap kali seorang teroris membunuh orang yang tidak bersalah, dan secara salah menyebut nama Tuhan, itu merupakan penghinaan terhadap setiap orang yang beriman," Trump menambahkan.[fq]

Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu meminta negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim untuk "secara jujur" menghadapi ideologi ekstrem dan kelompok teroris.

Berbicara di KTT Arab Islam Amerika di ibukota Arab Saudi, Riyadh, Trump mendesak para pemimpin Muslim untuk mengusir ekstrimis "keluar dari tempat ibadah Anda mengusir mereka dari komunitas Anda mengusir mereka dari tanah suci Anda".

"Setiap negara memiliki kewajiban mutlak untuk memastikan bahwa teroris tidak menemukan seperempat di tanah mereka," katanya.

Trump menyebut perang melawan ekstremis sebagai pertempuran "antara yang baik dan yang jahat," menambahkan bahwa itu "bukanlah pertempuran antara agama yang berbeda, sekte yang berbeda, atau peradaban yang berbeda".

"Teroris tidak menyembah Tuhan, mereka menyembah maut," katanya.

"Tidak ada koeksistensi dengan kekerasan ini. [...] Setiap kali seorang teroris membunuh orang yang tidak bersalah, dan secara salah memanggil nama Tuhan, itu harus menjadi penghinaan terhadap setiap orang yang beriman," Trump menambahkan.

Presiden juga mengecam Iran dalam pidatonya, dengan mengatakan bahwa agresinya di Timur Tengah telah membantu rezim Bashar al-Assad di Suriah melakukan "kejahatan yang tak terkatakan."

Dia menyebut Iran "ujung tombak terorisme global" dan mengatakan bahwa warganya adalah "korban terpanjang penderitaan" dari perjuangan pemimpin mereka dalam konflik dan teror.

"Dari Lebanon ke Irak ke Yaman, Iran mendanai senjata, dan melatih teroris, milisi dan kelompok ekstremis lainnya yang menyebarkan perusakan dan kekacauan di seluruh wilayah. Selama beberapa dasawarsa, Iran telah memicu kebakaran konflik sektarian dan teror," katanya.

"Ini adalah rezim yang bertanggung jawab atas ketidakstabilan di wilayah tersebut," tambahnya.

Di Suriah, Trump meminta para pemimpin untuk bekerja sama untuk mengakhiri krisis kemanusiaan di negara tersebut "secepat mungkin," mengutuk serangan kimia rezim Assad bulan lalu yang menewaskan sekitar 100 warga sipil dan melukai 500 lainnya.


latestnews

View Full Version