View Full Version
Selasa, 23 May 2017

Turki Mulai Adili Para Pelaku Kudeta Gagal Bulan Juli 2016

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki telah membuka persidangan terhadap 221 tersangka penyelenggara sebuah kudeta Juli 2016 yang gagal terhadap pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Audiensi tersebut dimulai di kompleks penjara Sincan di dekat ibu kota, Ankara, pada hari Senin (22/5/2017).

Para tersangka utama adalah anggota yang disebut sebagai Peace at Home Council, sebuah kelompok yang namanya diumumkan dalam sebuah pengumuman kudeta di televisi pemerintah pada tanggal 15 Juli tahun lalu.

Mereka termasuk Jenderal Akin Ozturk, mantan komandan angkatan udara. Dia dipindahkan ke ruang sidang di tengah keamanan ketat. Kerumunan ejekan pendukung Erdogan dilaporkan meminta dia dieksekusi saat dia dipindahkan melewati mereka.

Para terdakwa lainnya termasuk cendekiawan berbasis di AS, Fetullah Gulen, seorang mantan sekutu Erdogan, yang oleh Erdogan tuduh mendalangi kudeta tersebut. Gulen membantah tuduhan itu.

Selain Gulen, delapan terdakwa lainnya akan diadili secara in absentia.

Jika terbukti bersalah, para individu tersebut akan diberi hukuman seumur hidup.

Kudeta Juli 2016 melihat sebuah faksi nakal militer Turki menyatakan bahwa mereka telah menguasai negara tersebut dan bahwa pemerintah Erdogan tidak lagi bertanggung jawab.

Namun, usaha kudeta tersebut digagalkan selama dua hari setelah diluncurkan.

Kembali pada bulan April, Partai Rakyat Republik, partai oposisi utama Turki, menuduh Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa memiliki pengetahuan sebelumnya tentang kudeta itu, dengan mengatakan bahwa Ankara melakukan sebuah "pengepungan" dalam upaya untuk mengeksploitasi hasilnya.

Sekitar 47.000 orang telah ditempatkan dalam tahanan dan lebih dari 100.000 pegawai sektor publik segera diberhentikan sejak upaya kudeta gagal tersebut. (st/ptv) 


latestnews

View Full Version