View Full Version
Rabu, 24 May 2017

Presiden Filipina Umumkan Darurat Militer di Selatan Mindanao

ZAMBOANGA, FILIPINA (voa-islam.com) - Presiden Rodrigo Duterte menempatkan seluruh wilayah selatan Mindanao di bawah darurat militer selama 60 hari setelah bentrokan sengit pecah pada hari Selasa siang kemarin (23/5/2017) antara pasukan pemerintah dengan kelompok bersenjata terkait ISIS di Kota Marawi.

Bentrokan di pusat Mindanao itu membuat seorang polisi tewas dan lima tentara terluka, lapor Anadolu Agency.

Harian Filipina Inquirer mengutip juru bicara Presiden Ernesto Abella saat mengumumkan pernyataan Duterte di Moskow bahwa Duterte telah mengumumkan darurat militer di seluruh wilayah di Filipina selatan pada pukul 10 malam pada hari Selasa.

"Deputi Sekretaris Eksekutif Menardo Guevarra telah mengklarifikasi bahwa hal ini dimungkinkan berdasarkan adanya pemberontakan karena apa yang terjadi di Mindanao berdasarkan Pasal 7, Bagian 18 Konstitusi, selama 60 hari," ujar Abella.

Presiden Duterte saat ini dalam kunjungan lima hari ke Rusia dan diberi tahu tentang situasi di Marawi, sehingga mendorong dirinya untuk menunda pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Dmitry Medvedev.

Duterte sebelumnya telah memperingatkan bahwa dia mungkin akan mengumumkan darurat militer jika situasi di Mindanao memburuk, dan menggunakannya untuk menyelesaikan semua masalah.

Bentrokan berat pecah Selasa kemarin di Kota Marawi setelah pasukan yang melakukan operasi penegakan hukum di desa Basak sekitar pukul 2 siang disambut dengan baku tembak oleh kelompok yang diduga kelompok Abu Sayyaf dan Maute.
[fq]


latestnews

View Full Version