View Full Version
Ahad, 28 May 2017

Pria AS yang Tewas karena Lindungi Remaja Muslim Disebut Pahlawan

NEWYORK (voa-islam.com) - Ibu dari seorang pria AS yang tewas karena melindungi dua remaja salah satunya mengenakan jilbab dari kejahatan Islamofobia, menyebut anaknya itu 'pahlawan' yang akan tetap menjadi pahlawan setelah kematiannya.

Dikutip dari BBC, Taliesin Myrddin Namkai-Meche adalah satu dari dua pria yang ditikam sampai tewas dalam kereta di Portland, Oregon, pada Jumat lalu. (baca:Dua Warga AS Tewas Saat Berusaha Lindungi Muslimah dari Kejahatan Islamofobia)

Laporan di Oregon menyebutkan bahwa pria kedua yang tewas adalah Ricky John Best, 53 tahun, seorang ayah dari empat anak dan seorang veteran perang.

Seorang penumpang lain juga terluka sebelum pelaku kemudian ditahan.

Polisi telah mengidentifikasi pelaku sebagai Jeremy Joseph Christian, 35, seorang narapidana.

Dia dijadwalkan untuk muncul di persidangan pada Selasa, dan akan menghadapi dua tuntutan pembunuhan, percobaan pembunuhan, intimidasi dan napi yang memiliki senjata yang dilarang, menurut laporan Reuters.

Namkai-Meche sedang menelpon bibinya ketika dia mulai membela remaja tersebut. Bibi Namkai-Meche meminta lulusan ekonomi tersebut untuk berhenti menelpon dan merekam apa yang terjadi, menurut KATU News.

"Saya tidak bermaksud agar dia jadi pahlawan dan meninggal, tapi dia berusaha untuk melindungi dua remaja tersebut," katanya pada stasiun televisi tersebut.

Ibu Namkai-Meche memberikan salam perpisahan pada anak laki-laki tersayangnya di Facebook.

"Dia adalah seorang pahlawan dan tetap akan jadi pahlawan," tulisnya. "Bintang yang bersinar, saya mencintaimu selamanya."

Insiden bermula pada Jumat siang, dua remaja perempuan, salah satunya seorang muslim dan mengenakan jilbab, menaiki kereta di Portland.

Menurut saksi mata, mereka menarik perhatian Christian.

Dyjuana Hudson - ibu dari salah satu remaja tersebut - mengatakan Christian mulai mengatakan, "semua orang muslim harus mati".

Sersan Pete Simpson membenarkan bahwa tersangka ada di kereta dan berteriak, mengoceh, dan mengatakan banyak hal lain, termasuk hal-hal yang bisa tergolong kejahatan kebencian.

Tiga orang pria lalu membela para remaja tersebut. Hudson mengatakan pada the Oregonian bahwa salah satu dari mereka mengatakan, "Kamu tak bisa bilang seperti itu - mereka anak-anak."

Namun terduga pelaku kemudian malah melawan para pembela remaja tersebut. Sersan Simpson mengatakan, "Beberapa orang yang meneriaki (pelaku), mereka diserang dengan kejam oleh pelaku, dan menyebabkan dua kematian dan satu terluka."[fq]


latestnews

View Full Version