View Full Version
Rabu, 31 May 2017

Taliban: Jihad Selama Ramadhan adalah Kewajiban

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Juru bicara resmi Taliban menyebut jihad sebagai "ibadah wajib" dan mengatakan bahwa tidak akan ada gencatan senjata selama bulan suci Ramadhan di bulan Ramadhan.

"Pertarungan kami adalah ibadah Jihad & wajib, pahala atas setiap tindakan dari ibadah wajib dikalikan x70 di #Ramadan," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid di akun Twitter resminya pada 27 Mei, awal resmi liburan Ramadhan.

"Seruan untuk menghentikan Jihad di bulan suci ini adalah ketidaktahuan akan agama. Menyakiti warga sipil selama #Ramadan dan sebaliknya adalah sebuah kejahatan, "lanjutnya dalam tweet terpisah.

Sikap Mujahid pada pertempuran selama bulan Ramadhan konsisten dengan pernyataan masa lalu.

Pada tahun 2013, Mujahid mengatakan bahwa kelompok tersebut akan terus berjuang. "Selama bulan suci Ramadhan, jihad memiliki penghargaan besar. Dan mujahidin akan terus menggunakan semua teknik pertempuran mereka untuk melakukan serangan terhadap musuh, "kata Mujahid, menurut Reuters.

Tindakan Taliban sesuai dengan kata-katanya.

Kelompok tersebut telah meluncurkan serangan terhadap pos keamanan Afghanistan, pangkalan militer, gedung pemerintah, dan warga sipil yang menjadi kaki tangan pemerintah sejak awal bulan Ramadan.

Dalam apa yang digambarkan AFP sebagai "serangan besar pertama pada awal bulan suci Ramadhan," Taliban membunuh 13 anggota milisi yang didukung CIA dalam sebuah pemboman mobil jibaku di ibukota provinsi Khost.

Taliban telah berulang kali menyatakan bahwa pihaknya tidak berniat untuk melakukan negosiasi gencatan senjata atau melakukan perundingan damai dengan pemerintah Afghanistan.

Taliban telah menolak untuk mengecam Al-Qaidah dan mempertahankan usaha mereka untuk mengupayakan kembalinya Imarah Islam Afghanistan, nama resmi pemerintah Taliban yang digulingkan oleh pasukan AS pada tahun 2002.

Meskipun demikian, AS, sekutu barat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa Terus mendorong pembicaraan damai. (st/TLWJ) 


latestnews

View Full Version