View Full Version
Rabu, 28 Jun 2017

Hotel di Libanon Utara Larang Para Muslimah Berenang Mengenakan Burkini

TRIPOLI, LIBANON (voa-islam.com) - Seorang wanita yang mencoba menikmati liburan pantai bersama keluarganya di Libanon terpaksa pulang ke rumah lebih awal setelah dia dilarang berenang karena baju renang Islami yang menutup seluruh tubuh atau burkini.

Noura al-Zaim mengungkapan keluhannya di media sosial pekan ini atas perlakuan buruk oleh staf di Miramar Hotel Resort and Spa di kota Tripoli, Libanon utara.

"Begitu kami pergi ke pantai, penjaga pantai datang dan mengatakan kepada suami saya bahwa saya tidak bisa masuk ke air," tulis Zaim di Facebook pada hari Selasa (26/6/2017).

"Saya mengabaikannya dan membiarkan balita saya bersenang-senang di air, terutama karena kami membayar $ 250 semalam dan telah memesan beberapa malam."

Dia menjelaskan bahwa tiga staf hotel lainnya kemudian datang dan memberi tahu suaminya bahwa dia harus keluar dari laut karena "hanya pakaian renang yang tepat (bikini-Red) yang diizinkan".

"Saya tidak akan pernah membayangkan seseorang mencegah saya pergi ke laut di pantai Tripoli karena jilbab saya," katanya.

"Mereka harus menambahkan daftar peraturan dan regulasi berapa sentimeter kulit wanita harus ditunjukkan agar diizinkan masuk ke air," tambahnya.

Setelah staf mengatakan bahwa mereka akan mengizinkan keluarga tersebut berenang di kolam renang dalam ruangan, Zaim menolak, dengan alasan mereka berusaha "menyembunyikannya" dan memutuskan untuk mepersingkat liburannya.

Postingan Zaim telah mendapat respon di media sosial dengan banyak pengguna mengekspresikan solidaritas mereka dengan sang ibu, mengecam hotel karena pelanggaran haknya untuk berpakaian sesuai dengan keyakinan agamanya.

"Di AS, ini akan dianggap sebagai diskriminasi terhadap kepercayaan agama dan wanita ini berhak mendapatkan kompensasi yang besar," kata pengguna Facebook Youssef al-Moussawi.

Yang lainnya meminta para pengguna mengajukan keluhan resmi ke agen perlindungan konsumen Libanon dan menelpon hotel itu untuk melakukan protes.

The New Arab mencoba menghubungi Miramar Hotel Resort and Spa untuk memberikan komentar atas kejadian tersebut namun sejauh ini belum mendapat tanggapan.

Banyak resor pantai kelas atas di Libanon dan Mesir telah mengeluarkan larangan serupa pada wanita yang memakai burkini - dan jilbab pada umumnya - dengan alasan pakaian tersebut merusak citra yang mereka bangun.

Tahun lalu, gelombang larangan burkini di seluruh kota di Prancis menimbulkan kontroversi yang meluas sebelum pengadilan administratif tertinggi di negara tersebut menangguhkan larangan tersebut.

Pekan ini, seorang walikota Prancis menyalakan kembali masalah tersebut setelah dia melarang baju renang sederhana di taman rekreasi meski larangan tersebut ilegal. (st/TNA)


latestnews

View Full Version